JAKARTA - Uji coba LRT Jabodebek sudah dimulai sejak 12 Juli hingga 15 Agustus 2023. Pada tahap uji coba, masyarakat bisa menjajal LRT Jabodebek dengan mendaftar terlebih dahulu.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal menjelaskan telah menerima surat permohonan pelaksanaan uji coba operasional terbatas yang disampaikan oleh Direktur Utama KAI kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian.
Okezone merangkum fakta-fakta terkait Uji coba LRT Jabodebek, Sabtu (15/7/2023).
1. Tarif LRT Jabodebek
Besaran tarif LRT Jabodebek akan dikenakan sebesar Rp5.000 untuk jarak terdekat. Sedangkan untuk tarif dari stasiun awal hingga stasiun akhir LRT Jabodebek penumpang akan dikenakan biaya sebesar Rp20.000 hingga Rp25.000.
2. Mengurangi Kemacetan di Ibu Kota
Menurut Survei Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menunjukkan ada 996 ribu kendaraan per hari yang masuk dari luar DKI Jakarta. 31% dari Tangerang, 31% dari Bogor dan Depok serta 38% dari Bekasi.
Tingginya volume kendaraan di jalan tersebut membuat kemacetan parah di Ibu Kota. Oleh karena itu, kehadiran LRT Jabodebek bisa mengurangi macet di jalan yang membuat produktivitas menurun, bahan bakar terbakar sia-sia.
Kemudian biaya kesehatan naik karena mengobati beragam penyakit dan stres, polusi udara meningkat dan boros waktu tempuh. Selain itu, kehadiran LRT Jabodebek juga mengurangi polusi di Jakarta.
3. Progres Pembangunan
Per Juni 2023, keseluruhan proses persiapan dan pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 95,09% dan menyisakan pekerjaan terkait kalibrasi sistem operasi.
4. Transportasi yang Lebih Efisien di Jabodebek
LRT Jabodebek memiliki nilai investasi sebesar Rp29,9 triliun, terbentang sepanjang 44,43 km dan melintasi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
LRT Jabodebek hadir untuk menciptakan transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk wilayah Jabodebek. LRT ini dibuat juga dengan tujuan meningkatkan koneksi antar wilayah dan diharapkan dapat mengurangi kemacetan di wilayah Jabodebek.
Kemampuan beroperasi dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan KRL, membuat LRT memungkinkan untuk melakukan perjalanan yang lebih cepat.
5. Memudahkan Masyarakat untuk Terhubung ke Transportasi lainnya
Layanan moda transportasi lain yang akan terhubung dengan LRT Jabodebek, di antaranya yaitu: Transjakarta, bus kota, KRL, MRT, Jaklingko, angkot, dan moda lainnya.
Khusus di Stasiun LRT Halim akan terhubung dengan Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KJCB) dan beberapa moda lainnya seperti: Transjakarta, Royaltrans, serta taksi dan travel yang sudah disiapkan tempat pemberhentiannya secara khusus.
Pada pembangunan tahap 1 ini, LRT Jabodebek melayani tiga lintasan yaitu: Cawang – Cibubur, Cawang– Dukuh Atas, dan Cawang - Bekasi.
6. Pendaftaran Uji Coba LRT Jabodebek
Bagi masyarakat yang ingin mencoba menggunakan LRT Jabodebek dapat mendaftarkan diri dari link pendaftaran yang dicantumkan di semua media sosial LRT Jabodebek salah satunya media sosial Instagram resmi @lrtjkt.
Adapun pendaftaran masa uji coba tersebut akan dibuka pada tanggal 10 Juli 2023. Dari link tersebut masyarakat diminta untuk mengisi formulir berupa identitas penumpang.
Kemudian masyarakat akan mendapat pesan konfirmasi yang akan dikirimkan melalui pesan singkat atau WhatsApp.
Selain itu juga diwajibkan memilih stasiun keberangkatannya. Pasalnya pada uji coba tersebut masyarakat hanya dapat naik dari stasiun Stasiun Harjamukti, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Jati Mulya.
7. Kuota LRT Jabodebek Dalam Sehari
Uji coba pihaknya menyiapkan 4 rangkaian dan 4 perjalanan dalam satu hari yang dapat menampung penumpang sebanyak 600 orang. Kuotanya dalam 1 rangkaian 150 orang. Jadi kurang lebih ada 600 orang dalam setiap perjalannya.
8. LRT Jabodebek Tanpa Masinis
LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau GoA Level 3. Dengan teknologi ini, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.
LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih dari 60%, termasuk kereta apinya yang dibuat oleh PT INKA.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)