"Pelaku pasar seharusnya telah merespon kebijakan tersebut karena The Fed sendiri dalam beberapa pertemuan terakhir masih menginginkan kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi kembali pada targetnya di level 2%," terangnya.
Pembacaan investor terhadap inflasi AS dan Eropa juga turut mempengaruhi market. Diketahui kedua wilayah tersebut mencatatkan tren penurunan inflasi, seperti AS di level 3%, dan Uni Eropa sebesar 5,5 persen.
"Terjaganya angka inflasi memberikan sinyal dovish dari Bank Sentral dan memberikan potensi pemulihan ekonomi," tandas Ratih.
(Feby Novalius)