JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan realisasi ekonomi Indonesia hingga semester I-2023. Untuk pertumbuhan ekonomi, PDB kuartal I-2023 tumbuh sebesar 5,03%.
"Kita tetap berharap kuartal I dan kuartal II masih tetap terjaga di atas 5%," ungkap Sri dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Juli 2023 secara virtual di Jakarta, Senin (24/7/2023).
Sementara itu, laju inflasi di Juni 2023 tercatat sebesar 0,14% (mtm) atau 3,52% (yoy). Menurutnya, ini sudah mendekati asumsi APBN di 3,6%.
"Nilai tukar Rupiah, di 21 Juli 2023 tercatat sebesar Rp14.991 (end of period/eop) atau rata-rata Rp15.068 ytd, terapresiasi 4,70% dibandingkan nilai tukar awal tahun 2023. Asumsi APBN 2023 berada di level Rp14.800 per USD," ucap Sri.
Kemudian untuk SBN 10 tahun, realisasi rata-rata tertimbang yield SBN 10 tahun sebesar 6,21% (eop) dan 6,61% ytd, dengan asumsi APBN 7,9%.
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) per Juli 2023 tercatat USD69,36 per barel, melanjutkan tren penurunan dibandingkan awal tahun. Asumsi APBN 2023 untuk harga minyak mentah berada di USD90 per barel.
"Sementara itu, asumsi lifting minyak di APBN 2023 adalah sebesar 660 ribu barel per hari, realisasinya saat ini 605 ribu barel per hari," tambah Sri.
Lifting gas bumi tercatat sebesar 960 ribu barel setara minyak per hari, dibandingkan asumsi APBN di 1.100 barel setara minyak per hari.
"Ini sedikit lebih rendah dibandingkan sebelumnya karena ada beberapa kendala teknis," pungkas Sri.
(Feby Novalius)