Ternyata Ini Laki-Laki Pertama yang Jadi Ojek Online di Indonesia

Azahra Kaulika Irawansyah, Jurnalis
Selasa 01 Agustus 2023 19:21 WIB
Ojek online. (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA – Mengulas laki-laki pertama yang jadi ojek online di Indonesia.

Ojek online (ojol) merupakan pekerjaan yang saat ini sering dijumpai di jalanan.

 BACA JUGA:

Dengan banyaknya ojek online di Indonesia, lantas siapakah ojol pertama di Indonesia?

Laki-laki pertama yang jadi ojol di Indonesia, yaitu Mulyono dari Gojek.

Dia merupakan ojol pertama dengan nomor registrasi 00001 atau sebagai orang yang tercatat pertama kali sebagai driver online di Indonesia.

Mulyono yang berusia 54 itu bercerita, bahwa awalnya dia merupakan tukang ojek pangkalan (opang).

 BACA JUGA:

Setelah itu, dia kemudian dikasih informasi mengenai Gojek dari temannya, pada saat itu juga dia memberanikan diri mendaftar di Gojek pada tahun 2010.

"Waktu itu Pak Nadiem (founder Gojek) pun masih kuliah. Jadi saya dapat info dari teman, kalau mau masuk Gojek datang ke Pasar Mayestik. Saya tanya-tanya, saya cari info apa itu Gojek. Saya langsung gabung," kata Mulyono, Minggu, 6 Januari 2019 silam.

Setelah akhirnya mendaftar, seminggu kemudian, Mulyono dipanggil dan mengobrol langsung dengan Nadiem.

"Ditanya benar gak mau gabung Gojek. Ajak teman-teman yang lain," ujarnya.

Kemudian Mulyono setuju untuk gabung di Gojek dan mengajak temannya yang lain di pangkalan.

 BACA JUGA:

Namun, hanya dua orang temannya saja yang tertarik untuk ikut.

"Saya ini driver pertama jadi (nomor registrasinya) 0001. Saya sendiri pun tidak tahu," tambahnya.

Waktu pertama kali, pada saat itu seragam Gojek belum berwarna hijau, melainkan masih berwarna abu-abu. Cara memesannya pun belum seperti sekarang.

Belum melalui aplikasi, melainkan pakai handphone.

Jadi, nanti ditelepon oleh call center kemudian ditawarkan orderan, lalu jika bersedia menerima, maka nanti dikirim melalui SMS beserta dengan alamatnya.

Pada saat itu juga, Mulyono bercerita, bahwa sering diintimidasi oleh opang bahkan pernah sampai kena tipu.

"Saya pernah ditipu, pernah dikalungin golok. Tapi saya pasrah kalau bapak mau habisin saya, saya mencari nafkah saya tidak mengganggu. Di Cikarang juga pernah diuber-uber opang," ujarnya.

Semenjak menjadi driver ojol pertama, kehidupan ekonomi keluarga Mulyono menjadi lebih baik.

Dia mampu mendapatkan uang sebesar Rp6 juta hingga Rp7 juta per bulan.

Mulyono juga mengatakan bahwa masa jaya menjadi driver ojol, yaitu selama dua tahun dan menurutnya pekerjaan menjadi driver ojol itu fleksibel, jadi bisa istirahat kapanpun kita mau.

Dengan pekerjaannya itu, Mulyono bersyukur, sampai-sampai dia menamai anaknya dengan nama Nadiem Saputra.

"Nadiem Saputra karena saya terobsesi dengan Pak Nadiem yang punya pemikiran cemerlang," tuturnya.

Mulyono berharap agar para pengemudi ojol di Indonesia ini bisa dilindungi dan dimanusiakan dalam hal segi apapun, baik penghasilan, keamanan, dan lain sebagainya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya