Bahas Sosok Pemimpin Ideal untuk RI, Jokowi: Berani Berkata Tidak ke Dunia

Michelle Natalia, Jurnalis
Kamis 10 Agustus 2023 16:28 WIB
Direktur Pemberitaan MNC Group, Prabu Revolusi bertemu Presiden Jokowi. (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa penerus estafet kepemimpinan RI selanjutnya akan berhadapan dengan sejumlah hal yang sulit.

Mulai dari perkara geopolitik, hingga urusan perencanaan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

 BACA JUGA:

Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media pada siang ini.

"(Sosok pemimpin ini) akan berhadapan dengan geopolitik yang begitu rumit, kebijakan hilirisasi yang tak mudah, harus berani bilang "tidak" ke dunia, dan juga IKN bukan urusan mudah," ucap Direktur Pemberitaan MNC Group, Prabu Revolusi mengutip omongan Jokowi dalam Podcast Konspirasi Prabu di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

 BACA JUGA:

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi pun membeberkan sosok pemimpin Indonesia yang menurutnya ideal, tanpa mereferensikan atau mengarahkan ke sosok spesifik yang ada dalam pikirannya.

"Pemimpin ke depan harusnya bisa punya visi besar, tapi yang top, jangan yang ngawang-ngawang, harus yang praktis. Itu kebutuhannya sekarang," tegas Jokowi.

Dia ingin melihat sosok pemimpin yang jelas visinya dalam ke arah mana dia mau membawa Indonesia, dan hal itu yang terus dinantinya.

 BACA JUGA:

Bahkan, hingga saat ini, Jokowi mengaku belum melihat sosok calon pemimpin yang bervisi dan bergagasan besar seperti ini.

"Mencari yang gagasan yang substantif, konteksnya dekat dan relevan dengan situasi saat ini," ucap Prabu mengutip Jokowi.

Khususnya, hal ini terkait dengan rencana hilirisasi di Indonesia yang dinilainya tidak mudah. Dia mencontohkan hilirisasi nikel yang mendapatkan perlawanan dari Eropa dan Amerika Serikat (AS).

"Mereka sudah mengajukan banding dan Indonesia kalah. Mereka minta ekspor nikel dibuka, tak boleh ditutup. Maka dari itu butuh keberanian untuk melakukan hilirisasi, karena tekanannya besar dari dunia," sambungnya.

Jokowi bercerita, negara-negara ini terbiasa dilayani bahan mentah Indonesia.

Ketika aksesnya mendadak ditutup dan harganya meningkat, tentu mereka merespon dengan amarah karena mereka kewalahan memperolah SDA.

Jokowi menegaskan bahwa hilirisasi ini adalah hal yang wajib ditempuh, supaya RI bisa menjadi negara maju khususnya dalam 10 tahun ke depan.

"Kalau tidak, kita terjebak middle income terus. Perlu breakthrough dan keberanian, ketika ada hilirisasi nikel, tembaga, rumput laut, yang protes akan lebih banyak," tandasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya