JAKARTA – 5 kota paling layak huni di dunia yang bikin warganya betah. Tingkat kelayakan huni kota-kota di dunia secara keseluruhan mencapai angka tertinggi dalam 15 tahun terakhir menurut Indeks Kelangsungan Hidup Global tahunan Economist Intelligence Unit.
Indeks itu mengukur tingkat kelayakan hidup 173 kota di dunia berdasarkan berbagai faktor termasuk stabilitas, layanan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, serta infrastruktur.
Peningkatan kualitas hidup itu paling banyak dipengaruhi oleh meningkatnya layanan kesehatan dan pendidikan di Asia, Timur Tengah, dan Afrika, bahkan ketika stabilitas menurun akibat gejolak yang muncul di kalangan warga di tengah meningkatnya kekhawatiran soal kenaikan biaya hidup di seluruh dunia serta konflik di kota-kota seperti Kyiv.
Berikut adalah 5 kota paling layak huni yang dilansir dari BBC, Kamis (10/8/2023).
1. Wina, Austria
Bukan hal baru bagi ibu kota Austria ini untuk dinobatkan sebagai peringkat pertama dalam indeks kelayakan hidup. Wina hanya pernah kehilangan atribut itu pada 2021 ketika pandemi membuat museum dan restoran-restoran ditutup.
Kota ini mendapat skor sempurna dalam stabilitas, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, yang dinilai melebihi ekspektasi oleh para penduduknya.
Dengan sejarahnya yang terpelihara, sistem transportasi umum yang andal, biaya penitipan anak yang terjangkau, dan akses mudah ke kafe, teater, bahkan kilang anggur di dalam kota, Wina terasa seperti tempat staycation abadi bagi Manuela.
Penduduknya bisa menjelajahi tradisi itu melalui banyaknya museum, teater hingga gedung opera di kota ini.
2. Melbourne, Australia
Melbourne dan Sydney kembali menempati peringkat ketiga dan keempat, setelah sempat turun selama pandemi, ketika pelayanan kesehatan mereka tertekan dan pemerintah setempat memberlakukan karantina wilayah yang lama.
Melbourne mendapat skor tertinggi untuk budaya dan lingkungan, yang sangat disukai oleh warganya.
"Kota ini memiliki variasi kuliner, seni budaya, acara dan atraksi yang luar biasa, serta menjadi tuan rumah bagi semua olahraga dan ajang internasional seperti Grand Prix Formula 1 Australia dan turnamen Australia Terbuka," kata Jane Morrell, seorang advokat disabilitas, serta pendiri sekaligus CEO Carer Solutions.
Menurutnya, kota ini juga mudah dinavigasi, dengan jalur-jalur trem yang mudah dipahami baik di kawasan pusat bisnis maupun pinggiran kota.
Bagi warga Melbourne, hanya butuh perjalanan singkat untuk menikmati pantai dan perkebunan anggur yang terkenal di dunia.
Blogger Kimmie Conner, yang berasal dari California, mengatakan butuh sedikit pendekatan untuk benar-benar menikmati Melbourne jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya.
3. Vancouver, Kanada
Vancouver menempati peringkat tertinggi (kelima) di antara kota lain di Kanada. Vancouver mendapat skor unggul pada aspek budaya dan lingkungannya, yang menjadi alasan utama mengapa warga mencintai kota ini.
"Hutan, pantai, dan gunung dapat diakses dengan mudah dari Vancouver," kata seorang pemilik usaha mikro, Tony Ho.
"Sistem transit kota ini memungkinkan Anda untuk pergi dari Teluk Inggris yang indah ke puncaktertinggi kota ini di Gunung Grouse pada hari yang sama menggunakan bus, sepeda, kereta api, dan perahu."
Dia juga menyukai kuliner yang beragam di kota ini, yang menggambarkan penduduknya yang multikultural. Anda bisa menemukan injera Ethiopia hingga momo Tibet.
Pemilik bisnis dari negara-negara lain juga tertarik ke Vancouver karena kebijakan imigrasi yang mendukung.
4. Osaka, Jepang
Peringkat ke-10 dalam indeks kota layak huni, sekaligus satu-satunya kota di Asia yang menembus 10 besar adalah Osaka.
Osaka mencetak skor sempurna untuk stabilitas, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Pada saat peningkatan biaya hidup terus menekan banyak rumah tangga di seluruh dunia, biaya hidup terjangkau di Osaka memberikan nilai tambah yang besar bagi penduduknya.
"Biaya sewa di Osaka tidak mahal dibandingkan dengan kota metropolis lain di Jepang dan di dunia," kata Shirley Zhang, penduduk Osaka yang berasal dari Vancouver.
"Biaya sewa saya kira-kira C$700 (Rp7,9 juta) setiap bulan termasuk air, internet, dan biaya pemeliharaan. Meskipun apartemennya kecil, gedungnya baru dan bersih. Jika Anda menyewa tempat seperti ini di Vancouver, harganya bisa lebih dari C$1200 (Rp13,6 juta)."
Penduduk setempat juga menyoroti harga makanan di restoran yang lebih murah. Kota ini juga terasa lebih aman dibandingkan kota-kota besar lainnya.
5. Auckland, Selandia Baru
Auckland menduduki peringkat yang sama dengan Osaka dalam penobatan kota layak huni. Kota ini naik lebih dari 25 peringkat dibandingkan tahun lalu, ketika karantina wilayah dan pembatasan aktivitas belum sepenuhnya dicabut hingga September 2022.
Di samping skor pendidikannya yang sempurna, kota ini juga mendapat nilai tertinggi pada aspek budaya dan lingkungan dibandingkan kota-kota lain yang masuk 10 besar.
Kedua aspek itu pula yang digaungkan oleh para penduduknya ketika membicarakan pengalaman mereka tinggal di kota ini.
"Pantai yang indah dan terpencil hanya berjarak 20 menit berkendara bagi orang-orang yang tinggal di Auckland, bahkan mungkin lebih dekat dari itu," kata seorang warga, Megan Lawrence yang merupakan penulis blog di My Moments and Memories.
"Kami memiliki wisata air yang menakjubkan di dekat rumah kami, dan ada banyak cara untuk menikmatinya. Kota ini juga dikelilingi oleh hutan asli yang indah, sehingga mudah untuk jalan-jalan seolah tidak berada di kota sama sekali."
Sebagai kota terbesar di Selandia Baru, penduduknya juga bisa menikmati ajang-ajang kelas dunia, termasuk Piala Dunia Wanita FIFA 2023.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)