3.000 Rumah Tangga di Tanah Papua Dapat Bantuan Pasang Listrik Gratis Periode 2023

Agustina Wulandari , Jurnalis
Jum'at 18 Agustus 2023 19:06 WIB
3.000 rumah tangga di Papua dapat alokasi bantuan pasang listrik gratis. (Foto: dok Kementerian ESDM)
Share :

Dalam upaya untuk meningkatkan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia sebagai wujud energi berkeadilan dan pencapaian target Rasio Elektrifikasi (RE) 100 persen, pemerintah terus melakukan pembangunan jaringan listrik yang menjangkau seluruh daerah dan tempat tinggal rumah tangga, termasuk daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) melalui program listrik pedesaan.

Pada kenyataannya, meskipun daerahnya sudah terdapat jaringan listrik PT PLN (Persero), masih terdapat rumah tangga tak mampu belum berlistrik yang tak dapat melakukan penyambungan listrik kepada PLN.

Hal tersebut dikarenakan ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi pelanggan PT PLN (Persero) antara lain biaya untuk pemasangan instalasi listrik, biaya Sertifikasi Laik Operasi dan biaya penyambungan (BP) PT PLN (Persero).

Menjawab permasalahan tersebut, dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 4 ayat 3 mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu.

Oleh karena itu, Kementerian ESDM bersama dengan DPR RI menginisiasi Program Bantuan Pasang Baru Listrik atau disingkat BPBL untuk memberikan bantuan penyambungan listrik kepada rumah tangga tidak mampu yang belum berlistrik.

Program tersebut sudah dimulai sejak 2022 lalu. BPBL 2022 telah berhasil melistriki 80.183 rumah tangga di seluruh Indonesia melampaui target sebanyak 80.000 rumah tangga.

Provinsi Papua Barat Daya mendapatkan bantuan sambungan listrik gratis sebanyak 340 rumah tangga dan Provinsi Papua Tengah mendapatkan 304 rumah tangga pada 2022.

Secara total, BPBL di tanah Papua terealisasi sebanyak 1.620 rumah tangga.

"Kami berharap alokasi penerima manfaat BPBL di provinsi Papua Barat tahun ini dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar dalam peresmian BPBL di Desa Kaibus, Distrik Terminabun, Kabupaten Sorong Selatan, Rabu (22/02/23).

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia berharap aparatur pemerintah terutama di tingkat desa/lurah untuk dapat membantu masyarakat yang belum berlistrik. Perangkat daerah harus saling bekerjasama untuk mewujudkan program bPBL di wilayah setempat.

"Mari kita bekerja sama untuk kepentingan masyarakat dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat," ujar Rico.

Executive Vice President Operasi, Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Indradi Setiawan mengatakan sejalan dengan tujuan pemerintah, PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik.

"Semoga dengan Program BPBL dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, dan angka kemiskinan ekstrim dapat turun," ucapnya.

Senada dengan Indradi, Sekretaris Daerah Kabupaten Sorong Selatan Dance Nauw berharap program BPBL ini dapat memberikan manfaat yang besar, dan masyarakat tidak membuat sambungan listrik yang ilegal.

"Saya berharap program BPBL in memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan hidup di berbagai aspek," kata Dance.

Penerima manfaat BPBL pada 2023, Wahyu Ramdhan (30) seorang security yang sebelumnya menyambung listrik dari orang tuanya merasa sangat senang mendapatkan program BPBL, karena pembayaran listrik menjadi lebih hemat.

"Saya berharap semoga ke depannya akan lebih banyak bantuan-bantuan lagi," ujar Wahyu.

Rasa syukur juga diucapkan Tajuddin (60 tahun), seorang nelayan di Desa Kaibus yang merupakan penerima manfaat Program BPBL.

"Saya berterima kasih karena sekarang saya dapat menggunakan listrik dengan leluasa," ungkapnya.

Hal serupa juga dirasakan Ayub Msen (38) warga Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah yang mendapatkan program BPBL pada tahun 2022. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh kasar ini menyatakan selama 10 tahun ia menyalur listrik dari rumah kakaknya.

"Terima kasih pemerintah dan PLN. Kedepan saya berharap anak-anak bisa belajar dengan tenang karena ada lampu sendiri," ujar Ayub.

Sebagai informasi Masyarakat penerima program BPBL Tahun Anggaran 2023 akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 900 VA, 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.

Target penerima program BPBL 2023 sebanyak 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia yang tersebar di 32 Provinsi, diantaranya sebanyak 3.000 akan dialokasikan di tanah Papua.

(Agustina Wulandari )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya