JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan dalam KTT ASEAN-Jepang, para Pemimpin menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan juga Laut Cina Selatan.
Kemudian mendorong kerja sama pembangunan infrastruktur hijau, konektivitas, transisi energi, dan ekonomi digital.
BACA JUGA:
"Jepang juga menyampaikan komitmen pendanaan sebesar USD100 juta untuk dukung implementasi AOIP melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) 3.0," ungkap Retno saat ditemui media di sela-sela KTT ASEAN, Rabu (6/9/2023).
Retno melanjutkan, Jepang juga meluncurkan Comprehensive Connectivity Initiative pada saat bicara di ASEAN Indo-Pacific Forum.
BACA JUGA:
"Para Leaders sepakat untuk melakukan KTT peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN – Jepang yang inshaallah akan diselenggarakan pada bulan Desember tahun ini di Tokyo," ujar Retno.
Selanjutnya, di dalam KTT, para Leaders sepakat untuk secara resmi membentuk Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership ASEAN - Japan) yang tertuang dalam Joint Statement on the Establishment of the ASEAN-Japan Comprehensive Strategic Partnership.
BACA JUGA:
Joint statement ini diadopsi di dalam KTT ASEAN – Jepang kali ini dengan mencatat tiga dokumen yaitu pertama, Progress Report of the Revised Implementation Plan of the Vision Statement on ASEAN-Japan Friendship and Cooperation.
Berisi kemajuan implementasi Vision Statement on ASEAN-Japan Friendship and Cooperation.
Kedua, Future Design and Action Plan of an Innovative and Sustainable ASEAN-Japan Economic Partnership. Berisi rencana kerja 10 tahun di bidang konektivitas siber, pengembangan SDM dan inovasi.
Kemudian yang terakhir, ASEAN-Japan Economic Co-Creation Vision. Berisi visi ekonomi kemitraan ASEAN – Jepang yang melibatkan pihak swasta, komunitas bisnis, dan akademisi.
(Zuhirna Wulan Dilla)