Iwan menjelaskan PLTU Jawa 7 selama ini membutuhkan batu bara dengan kapasitas 680 ribu metrik ton per bulan. Selama ini, kebutuhan batu bara PLTU Jawa 7 ada di kalori 4.800. Dengan adanya CBF ini, maka sumber batu bara low rank coal dari pemasok selama ini bisa dilakukan blending dengan kalori lebih tinggi sehingga mendapatkan kalori yang sesuai.
"Value creation yang didapat dari langkah ini sebesar Rp27 miliar. Selain itu, bisa meningkatkan HOP dan memastikan bahwa stok batu bara untuk pembangkit dalam kondisi aman," katanya.
Ke depan, Coal Blending Facility ini akan menjadi stream bisnis baru bagi anak perusahaan PLN EPI dalam hal ini PLN BBN untuk menciptakan produk batubara baru sesuai dengan permintaan pasar melalui coal blending.
Selain itu, lewat kerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera sebagai penyedia jasa coal blending and port facitilites memberikan nilai tambah melalui sinergi BUMN. KBS pun mampu meningkatkan utilisasi idle asset sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi negara.
(Dani Jumadil Akhir)