Hal ini dikarenakan nilai investasi yang akan dikucurkan oleh perusahaan asal China tersebut sebesar USD11,5 miliar atau sekitar Rp175 triliun.
"Kita harapkan jangan lah, dulu kan kekonyolan kita juga (investor) lari ke tempat lain. Jadi kita sendiri juga harus introspeksi, apa yang salah. Kita ndak boleh malu-malu, kalau kita salah ya kita perbaikin," katanya.
(Taufik Fajar)