Airlangga juga mengapresiasi kontribusi SRC terhadap digitalisasi UMKM, sistem keuangan yang inklusif, serta mendorong penggunaan pembayaran non tunai di toko kelontong binaan SRC. Dia berharap kontribusi SRC bagi perekonomian nasional menjadi dorongan kuat bagi dunia usaha untuk membantu kerjasama dengan UMKM.
Airlangga mengatakan berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) sebanyak 65,5 juta UMKM berkontribusi terhadap 99% unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM memberikan kontribusi PDB sebesar 61% atau Rp9.580 triliun serta menciptakan lapangan kerja bagi 97% dari total tenaga kerja nasional.
“Toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas. Pemerintah akan memberikan dukungan untuk membantu UMKM dan mendorong berbagai program UMKM seperti pembiayaan, digitalisasi UMKM, dan kemitraan UMKM dengan usaha besar, serta memperluas akses pasar,” ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing UMKM melalui berbagai inisiatif dan kebijakan. Namun, pemerintah juga membutuhkan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk membina UMKM Indonesia sebagai tulang punggung ekonomi nasional, terutama melalui inovasi dan digitalisasi, agar terwujud UMKM yang berkelanjutan.
“Pemerintah mendukung penuh pengembangan Toko SRC sebagai salah satu contoh program pemberdayaan UMKM yang memiliki potensi dan kontribusi besar terhadap perekonomian dan masyarakat. SRCIS diharapkan terus menjalankan komitmennya dalam mengembangkan Toko SRC melalui berbagai inovasi dan kolaborasi,” kata dia.
Sementara itu, Direktur PT HM Sampoerna Tbk Ivan Cahyadi mengatakan, pihaknya memberdayakan UMKM Indonesia khususnya toko kelontong, dengan tujuan meningkatkan daya saing dan bersama-sama agar UMKM semakin naik kelas. Hingga Kuartal III tahun 2023, jumlah toko SRC di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 243 ribu toko yang tergabung dalam 8.200 paguyuban, serta aktif berkolaborasi dengan 6.300 Mitra SRC yang merupakan toko grosir.
Saat ini pihaknya terus melakukan berbagai inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi dalam rangka meningkatkan daya saing sehingga UMKM di Indonesia bisa naik kelas dan menciptakan dampak positif bagi perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
"Inovasi dan kolaborasi serta kerja sama strategis menjadi hal penting untuk memajukan ekonomi kerakyatan. Untuk itu, SRC terus mendorong transformasi dan digitalisasi UMKM secara berkelanjutan," terangnya.
Direktur SRCIS Rima Tanago mengatakan, pihaknya telah menggelar berbagai program untuk membina UMKM, mulai dari inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi. Berbagai program yang dilakukan dalam membina UMKM selama ini mampu menciptakan dampak positif.
"Kami sangat bersyukur karena senantiasa bisa memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, terutama dalam mendukung UMKM, khususnya toko kelontong, agar terus berkelanjutan dan menjadi lebih baik," jelas Rima.
(Taufik Fajar)