Bank Dunia Usul Tambahan Pinjaman hingga Rp1.550 Triliun

Nasya Emmanuela Lilipaly, Jurnalis
Jum'at 29 September 2023 11:41 WIB
Bank Dunia Usul Tambahan Pinjaman hingga USD100 Miliar (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - World Bank atau Bank Dunia mengusulkan langkah-langkah yang akan meningkatkan pinjamannya kepada negara-negara berkembang USD100 miliar atau setara Rp1.550 triliun (kurs Rp15.500 per USD) selama satu dekade pada Kamis waktu setempat.

Usulan ini sebagai bagian dari proses reformasi berkelanjutan yang bertujuan membantu Bank Dunia memperluas misinya untuk mencakup perubahan iklim.

Dalam laporan setebal 24 halaman kepada komite gabungan menteri yang mengawasi bank tersebut dan Dana Moneter Internasional (IMF), manajemen bank mengatakan akan meminta pemegang saham untuk menyetujui ukuran modal campuran dan platform jaminan portofolio baru yang bersama-sama dapat meningkatkan pinjaman sebesar lebih dari USD100 miliar.

Jumlah tersebut merupakan tambahan dari langkah-langkah yang telah disetujui yang akan meningkatkan pinjaman bank tersebut ke negara-negara berkembang hingga USD50 miliar yang merupakan bagian dari upaya besar yang dipimpin AS untuk menciptakan bank yang lebih baik dan lebih besar.

Laporan tersebut diterbitkan menjelang pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia pada 9-15 Oktober di Marrakesh, Maroko, memuat jejak jelas dari Presiden Bank Dunia yang baru Ajay Banga yang mulai menjabat pada Juni.

Hal ini mencerminkan meningkatnya urgensi yang diungkapkan oleh pemegang saham terbesarnya, Amerika Serikat mengenai penciptaan alternatif yang kredibel bagi negara-negara berkembang terhadap apa yang Washington anggap sebagai pinjaman bermasalah dari China.

“Masa-masa luar biasa memerlukan tindakan segera dan solusi baru,” tulis bank tersebut dalam laporan tersebut, mengutip meningkatnya ketegangan geopolitik, ancaman nyata dari krisis iklim, dan kemunduran dalam upaya global untuk mengentaskan kemiskinan.

“Kita perlu mengembangkan ambisi kita, memperkuat solusi kita, dan meningkatkan pembiayaan kita untuk mencapai hal tersebut.”

Bank Dunia mengatakan untuk mencapai tujuan pembangunannya akan memerlukan peningkatan signifikan dalam pembiayaan dengan meningkatkan pembiayaan dari berbagai sumber sambil mempertahankan pinjaman berbunga rendah atau tanpa bunga, yang juga dikenal sebagai pembiayaan konsesi.

Selain langkah-langkah yang diusulkan pada modal hibrida dan jaminan portofolio, bank tersebut mengatakan pihaknya juga meningkatkan batas jaminan bilateral menjadi USD20 miliar dari USD15 miliar yang akan meningkatkan kapasitas pinjaman dari lembaga pemberi pinjaman utamanya, Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) sebesar USD5 miliar selama satu dekade.

Dikatakan bahwa pihaknya juga sedang menyelesaikan perjanjian jaminan sebesar USD1 miliar dari Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank) yang dipimpin China, yang selanjutnya akan meningkatkan pinjaman IBRD.

Bank tersebut mengatakan pihaknya telah mencapai kemajuan signifikan dalam rencananya untuk memperluas kemitraan publik dan swasta untuk memanfaatkan lebih banyak pendanaan, dan juga dapat menjangkau lembaga-lembaga non-pemerintah dan filantropi.

Dikatakan bahwa pihaknya juga mengusulkan klausul utang baru yang akan memungkinkan negara-negara untuk sementara waktu menunda pembayaran pokok utang jika terjadi bencana alam yang parah.

Pinjaman dapat diperluas lebih lanjut dengan menggunakan modal bank yang dapat ditarik, dana yang dijanjikan oleh anggota jika terjadi krisis namun diskusi lebih lanjut diperlukan dengan pemegang saham dan lembaga pemeringkat kredit. Demikian seperti dilansir Antara.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya