Pengusaha Sawit Waspadai Kebakaran di Tengah Fenomena El Nino

Kharisma Rizkika Rahmawati, Jurnalis
Kamis 05 Oktober 2023 19:48 WIB
Pengusaha Waspadai Kebakaran di Tengah Fenomena El Nino. (foto :okezone.com/Kemenkop)
Share :

JAKARTA - Pengusaha sawit mengantisipasi adanya kebakaran di lahan perkebunan sawit karena fenomena El Nino. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) pun mengaktifkan satgas karhutla di masing-masing perusahaan.

“Satgas juga membantu menyosialisasikan kepada masyarakat setempat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar serta membantu jika terjadi kebakaran di konsesi masyarakat,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gaplo) Kalimantan Selatan Eddy S Binti, Kamis (5/10/2023).

Keberadaan satgas Karhutla sangat efektif dalam mengawasi dan mengendalikan kebakaran lahan.

Satgas perusahaan melakukan patroli dan upaya pencegahan kebakaran di lahan kebun dan lahan di sekitar kebun, dengan penyiapan sarpras PMK serta pengisian air embung-embung dan penutupan pintu-pintu air drainase.

“Kami juga siap membantu masyarakat yang terdampak kebakaran,” kata Eddy S Binti.

Sebelumnya, Tim Satgas Karhutla terdiri dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, KLHK, Kementan, TNI-Polri, BPBD dibantu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) siap memadamkan api di Kalimantan Selatan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah mengatakan, meski api masih jauh dari lahan perkebunan, pemerintah dan swasta punya komitmen bersama untuk membantu pemadaman api agar tidak merembet kemana-mana.

“Memang kebakaran banyak terjadi di kawasan lahan tidak produktif seperti kawasan gambut di sekitar kawasan ring satu bandara. Namun jika dibiarkan, bisa menganggu lahan produktif seperti perkebunan sawit. Itu sebabnya dari awal tim satgas karhutla berkomitmen bahu membaku menjaga api tidak merembet ke mana-nama termasuk lahan perkebunan,” kata Andi di Posko Karhutla.

Karhutla di kawasan gambut telah mengakibatkan, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terganggu.

“Bahkan kasus gangguan pernapasan atau ISPA di Kalimantan Selatan meningkat serta sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru sempat tertunda,” kata Andi.

Andi mengatakan, Kementan telah menyiapkan bantuan berupa 50 unit pompa air portabel untuk membantu satgas dan masyarakat memadamkan api.

“Saya juga telah menelepon Ketua Umum GAPKI untuk ikut menyumbang pompa portable. Mudah-mudahan jumlah sumbangannya bisa lebih. Mungkin 100 unit pompa air portabel,” kata Andi.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya