JAKARTA - Pertanian keluarga menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mencapai kedaulatan pangan. Serikat Petani Indonesia (SPI) mengambil peran proaktif dalam merumuskan visi pertanian yang berfokus pada kesejahteraan petani dan pertanian keluarga.
Dalam wawancara eksklusif dengan okezone, Ketua SPI Henry Saragih, menguraikan Menteri Pertanian harus bisa membawa transformasi positif dalam sektor pertanian Indonesia.
Henry menjelaskan bahwa SPI mendukung konsep pertanian keluarga yang berorientasi pada petani, bukan korporasi atau agribisnis besar.
"Kami percaya bahwa pertanian keluarga adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mencapai kedaulatan pangan," ujarnya, Sabtu (7/10/2023).
Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Kepala Badan Pangan (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sebagai Plt Menteri Pertanian (Mentan). Keputusan itu setelah Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajukan pengubduran diri sebagai orang nomor satu di Kementerian Pertanian.
Kepala Negara mengaku dirinya telah menerima surat pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian.
Menurut Henry, Menteri Pertanian harusnya memiliki pengalaman dalam merencanakan pembangunan, mengerti tentang masalah kebutuhan petani, hingga kemampuan dalam mengorganisasi, terutama dalam hubungan dengan organisasi petani.
"Pertanian keluarga adalah fondasi penting bagi pertanian berkelanjutan. Kami ingin melihat calon Menteri Pertanian yang memiliki komitmen kuat untuk mendukung pertanian berkeluarga, mendukung pertanian berkelanjutan, memenuhi kedaulatan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani," tegas Pak Henry.
SPI juga menyoroti pentingnya membangun kelembagaan ekonomi petani dan mengubah kelompok tani menjadi operasi-operasi pertanian yang lebih efisien.
Dalam konteks ini, SPI menekankan perlunya merombak sistem pertanian menjadi yang lebih berkelanjutan dengan penggunaan metode organik dan alami.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)