Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitri menjelaskan, konsep kota spons dapat dipahami sebagai water resilience.
"Sama saja konsepnya dengan sponge city, yakni kota yang mampu mengelola air dengan baik, bisa menyimpan, dan mengalirkan ketika dibutuhkan dengan cara yang sudah dihitung sedemikian rupa," sambungnya.
Regional Manager Asia and Oceania Deltares Tjitte A. Nauta merespon positif terhadap rencana adposi kota spons di IKN. Pihaknya siap untuk membuka peluang kerjasama dengan Otorita IKN untuk mengembangkan rencana tersebut.
"Kami tentu sangat senang untuk membantu dan berkolaborasi dengan tim di IKN. Data-data kami sangat terbuka bilamana dibutuhkan," pungkas Tjitte.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)