7 Fakta IHSG hingga Volume Transaksi Harian Bursa Meningkat di Minggu Ini

JAKARTA- Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan pencatatan data perdagangan minggu ini yang berakhir bervariasi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Tidak hanya itu, selama sepekan ini juga terdapat pencatatan 4 saham, 3 waran, 9 obligasi, dan 4 sukuk. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 93 emisi dari 57 emiten senilai Rp98,23 triliun.

Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 535 emisi dari 127 emiten dengan outstanding Rp452,74 triliun dan USD69,05 juta.

Berikut ini, telah dirangkum oleh Okezone, fakta-fakta mengenai IHSG sepekan ini. Minggu (15/10/2023).

1. Rata-Rata Volume Transaksi Harian Bursa

Peningkatan sebesar 7,66% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa yaitu menjadi 19,51 miliar lembar saham dari 18,12 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu.

2. Kapitalisasi Pasar Bursa

Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini juga meningkat 2,99% menjadi Rp10.562 triliun dari Rp10.255 triliun pada pekan sebelumnya.

3. Data IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,56% menjadi 6.926,780 dari 6.888,518 pada penutupan pekan yang lalu.

4. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Bursa

BEI kemudian mencatat perubahan pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini sebesar 2,04% menjadi Rp10,11 triliun dari Rp10,32 triliun pada pekan sebelumnya.

5. Rata-Rata Frekuensi Transaksi Harian Bursa

Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 3,04% menjadi 1.197.523 kali transaksi dari 1.235.080 pada pekan yang lalu.

6. Nilai Beli Bersih

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp149,44 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp5,2 triliun.

7. Surat Berharga Negara (SBN)

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp2,94 triliun.

(Feby Novalius)