Kesaksian Mengerikan Debt Collector Pinjol yang Tak Peduli Nasabah Bunuh Diri

Fadillah Rafli Anwari, Jurnalis
Senin 16 Oktober 2023 12:30 WIB
Kisah Mengeringan Debt Collector Pinjol. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Pinjaman online (pinjol) bersama debt collector (DC) atau tim penagihan menjadi sorotan karena sikap yang tidak wajar kepada para nasabah. Bahkan di India ada 60 korban pinjol bunuh diri karena diperlakukan tidak manusiawi, mulai dari pemaksaan hingga dipermalukan.

Seorang pekerja penagih utang pinjol, Rohan bukan nama sebenarnya mengakui merasa terganggu dengan pelecehan yang dia saksikan. Banyak pelanggan menangis dan ada yang mengancam bunuh diri.

"Rentetan pengalaman itu menghantui saya sepanjang malam," ungkapnya, dikutip dari BBC Indonesia, Senin (16/10/2023).

Dia melamar pekerjaan di dua pusat panggilan berbeda, Majesty Legal Services dan Callflex Corporation dan menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk syuting secara rahasia.

Videonya menampilkan sejumlah pegawai aplikasi pinjol melecehkan klien.

"Bersikap baik atau saya akan menghancurkanmu," kata seorang karyawati pinjol sambil mengumpat.

Dia menuduh nasabahnya melakukan inses dan ketika menutup telepon, dia mulai tertawa.

Bahkan pegawai pinjol lain menyarankan seorang nasabah untuk melacurkan ibunya agar bisa membayar kembali utangnya.

Rohan menyaksikan lebih dari 100 insiden pelecehan dan pemerasan. Dia berhasil menangkap pemerasan sistematis menggunakan kamera tersembunyi.

Pelecehan terburuk yang dia saksikan terjadi di Callflex Corporation, di luar Delhi.

Di sini, para pegawai pinjol secara rutin menggunakan kata-kata kotor untuk mempermalukan dan mengancam nasabah. Mereka bukanlah pegawai-pegawai nakal yang bertindak di luar skenario.

Mereka justru diarahkan bertindak demikian oleh para manajer di call center, termasuk salah satu manajer bernama Vishal Chaurasia.

Rohan mendapatkan kepercayaan Chaurasia. Bersama seorang jurnalis yang menyamar sebagai investor, Rohan mengatur pertemuan dengan Chaurasia sehingga dia bisa menjelaskan cara kerja penipuan tersebut secara rinci.

Ketika seorang nasabah mengambil pinjaman, nasabah tersebut memberikan izin kepada aplikasi pinjol untuk mengakses daftar kontak di ponsel mereka.

Callflex Corporation disewa untuk mendapatkan kembali uang tersebut dan jika nasabah menunggak pembayaran, pihak perusahaan akan mulai mengganggu si nasabah dan kemudian menghubungi daftar kontak pada ponselnya.

Staf perusahaan bisa berkata apa saja, kata Chaurasia, selama mereka mendapat pembayaran.

"Pelanggan kemudian membayar karena malu," ujarnya.

"Anda akan menemukan setidaknya satu orang di daftar kontaknya yang dapat menghancurkan hidupnya," sambungnya.

Sementara itu, Hari bukan nama sebenarnya bekerja juga di call centre sebagai debt collector untuk salah satu aplikasi pinjol.

Gajinya tinggi tapi saat mengetahui salah satu nasabahnya Mounika meninggal, dia merasa tidak nyaman karena terlibat.

Dia mengaku tidak menelepon Mounika dengan kalimat kasar. Dia mengeklaim berada di tim yang ditugasi melakukan panggilan pertama kali dengan kalimat sopan.

Meski demikian, dia memberi tahu bahwa para manajer menginstruksikan staf untuk melakukan pelecehan dan mengancam orang.

Penagih utang akan mengirim pesan ke daftar kontak korban, menyebut korban sebagai penipu dan pencuri.

"Setiap orang mempunyai reputasi yang harus dijaga di depan keluarga mereka. Tidak seorang pun akan merusak reputasi itu hanya dengan uang 5.000 rupee," katanya.

Setelah pembayaran dilakukan, sistem akan memunculkan notifikasi "Sukses!" dan para penagih utang akan beralih ke klien berikutnya.

Ketika klien mulai mengancam untuk bunuh diri, tidak ada yang menganggapnya serius, tapi kemudian kasus-kasus bunuh diri mulai terjadi.

Para staf menelepon bos mereka, Parshuram Takve, untuk menanyakan apakah mereka harus berhenti. Keesokan harinya Takve muncul di kantor.

Dia marah. "Dia berkata, 'Lakukan apa yang diperintahkan dan lakukan penagihan,'" kata Hari.

Jadi mereka terus melakukannya. Beberapa bulan kemudian, Mounika meninggal.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya