JAKARTA - Parshuram Takve merupakan salah satu bos pinjaman online (pinjol) di India dengan nama Jiyaliang di Pune. Pada Desember 2020, Takve bersama istrinya Liang ditangkap polisi yang sedang menyelidiki kasus pelecehan dan dibebaskan dengan jaminan beberapa bulan kemudian.
Pada April 2022, mereka didakwa melakukan pemerasan, intimidasi, dan menghasut orang lain untuk bunuh diri. Pada akhir tahun mereka melarikan diri.
Sekarang tidak dapat melacak Takve ada di mana. Namun saat diselediki aplikasi tempat Jiyaliang bekerja mengarah ke seorang pengusaha Tiongkok bernama Li Xiang.
BBC pun melakukan investigasi medalam dengan menemukan nomor telepon yang terhubung dengan salah satu karyawan Li. Dengan menyamar sebagai investor, BBCI mengatur pertemuan bersama Li.
Beberapa kali wajahnya mendekat ke kamera dan dia membual tentang bisnisnya di India.
"Kami masih beroperasi sekarang, hanya saja tidak membiarkan orang India tahu bahwa kami adalah perusahaan Tiongkok," katanya, dikutip dari BBC Indonesia, Senin (16/10/2023).
Pada 2021, dua perusahaan Li telah digerebek oleh polisi India yang menyelidiki pelecehan oleh aplikasi pinjaman. Rekening bank mereka telah dibekukan.
"Anda harus paham bahwa karena kami ingin meraih kembali investasi kami dengan cepat, kami tentu saja tidak membayar pajak daerah, dan suku bunga yang kami tawarkan melanggar hukum setempat," katanya.
Li memberi tahu bahwa perusahaannya memiliki aplikasi pinjaman ini ada di India, Meksiko, dan Kolombia.
Dirinya mengaku sebagai pemimpin industri pengendalian risiko dan layanan penagihan utang di Asia Tenggara, dan kini berekspansi ke seluruh Amerika Latin dan Afrika dengan lebih dari 3.000 staf di Pakistan, Bangladesh, dan India yang siap memberikan layanan pasca-pinjaman.
Kemudian dia menjelaskan apa yang dilakukan perusahaannya untuk menagih utang.
"Jika Anda tidak membayar utang, kami mungkin menambahkan Anda di WhatsApp. Pada hari ketiga, kami akan menelepon dan mengirimi Anda pesan di WhatsApp dan menghubungi daftar kontak Anda. Kemudian, pada hari keempat, jika kontak Anda tidak membalas, tidak membayar, kami memiliki prosedur rinci yang spesifik.
"Kami mengakses catatan panggilannya dan menangkap banyak informasinya. Pada dasarnya, dia seperti telanjang di depan kami," ujarnya.
Namun Li mengaku perusahaannya mematuhi semua undang-undang dan peraturan setempat, dan tidak pernah menjalankan aplikasi pinjaman predator.
Dia juga mengeklaim telah menghentikan kolaborasi dengan Jiyaliang, perusahaan penagih utang yang dijalankan oleh Liang Tian Tian dan Parshuram Takve. Dia mengaku tidak mengumpulkan atau menggunakan informasi kontak pelanggan.
Dia mengatakan cal centre-nya mematuhi standar ketat dan dia menyangkal mengambil keuntungan dari penderitaan rakyat biasa di India.
Aplikasi pinjol Majesty Legal Services membantah menggunakan daftar kontak milik nasabah untuk menagih utang. Mereka memberi tahu kami bahwa pegawai mereka diinstruksikan untuk tidak melakukan panggilan telepon yang kasar atau mengancam, dan pelanggaran apa pun terhadap kebijakan perusahaan akan mengakibatkan pemecatan.
(Feby Novalius)