4 Alasan Kenapa Dolar AS Menguat, Bikin Rupiah Merana

Destriana Indria Pamungkas, Jurnalis
Sabtu 21 Oktober 2023 10:41 WIB
Ilustrasi (Foto:Reuters)
Share :

JAKARTA- Ada alasan kenapa dolar AS menguat mencapai level tertinggi dolar AS pada tahun ini ada di Rp 15.887 naik 1,81% dari awal tahun. Kenaikan Dollar ini membuat mata uang sejumlah negara mengalami keterpurukan. Salah satunya Rupiah yang saat ini ditutup di level Rp 15.873 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ini membuat mata uang Indonesia melemah 0,36% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.815 per dolar AS. Penutupan hari ini pun jadi level terburuk rupiah sejak 9 April 2020. Kala itu, rupiah ditutup di Rp 15.880 per dolar AS.

Berikut ini alasan kenapa dolar AS menguat dilansir dari berbagai sumber:

1. Permintan Dolar Meningkat

Ada berbagai faktor yang menyebabkan dolar AS naik, namun faktor utama yang mendasarinya adalah permintaan terhadap dolar. Jika permintaan dolar meningkat maka nilainya juga meningkat.

Sebaliknya jika permintaan menurun maka nilainya pun menurun. Permintaan terhadap dolar meningkat ketika pihak internasional, seperti warga negara asing, bank sentral asing, atau lembaga keuangan asing meminta lebih banyak dolar. Permintaan terhadap dolar biasanya tinggi karena merupakan mata uang cadangan dunia.

2. Inflasi Tinggi

kenaikan inflasi AS pada Juli yang yang mematahkan tren pelandaiannya selama 12 bulan berturut-turut. Tercatat inflasi AS naik menjadi 3,2% (year on year/yoy) pada Juli 2023 atau naik dari periode sebelumnya sebesar 3% yoy.

3. Volume Perdagangan Menurun

Volume perdagangan saat ini menurun lebih tajam, dengan impor yang turun dua kali lipat dibandingkan ekspor di negara Amerika Serikat. Efeknya negara-negara berkembang juga cenderung terkena dampak yang tidak proporsional dalam hal metrik utama lainnya: memburuknya ketersediaan kredit, berkurangnya arus masuk modal, dampak kebijakan moneter yang lebih ketat, dan penurunan pasar saham yang lebih besar.

4. Ada Rencana The Fed Naik

Dikabarkan The Federal Reserve (The Fed) akan memilih naik hal ini memberikan sentimen pada penguatan dolar. Namun, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.

Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024 dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya.

Demikian alasan kenapa dolar AS menguat.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya