Oleh karena itu, Erick tidak ingin pihaknya selalu mengiyakan hal-hal yang sebenarnya tidak untuk dibenarkan.
"Jadi saya harus pelajari dulu," tegasnya.
Erick menambahkan, dirinya pun mengaku terbuka soal akuisi saham INCO tersebut. Seperti diketahui, jika ingin memperpanjang operasinya yang akan berakhir pada Desember 2025 maka Vale harus kembali mendivestasikan sahamnya ke MIND ID.
"Kalau mengenai akuisisi saham ya kita terbuka kemarin kan sampai 34 persen tidak 51 kita terbuka. Tapi jangan sampai yang di divestasi ini sebuah kesetengah-hatian," terangnya.
"Ya jadi itu kita sedang pelajari mengenai hal-hal vale. Kita mendorong kerjasama Vale dengan Ford dengan Volkswagen. Tapi juga kita jangan menutup mata kalau memang divestasi vale itu baik di lahan yang diberikan kembali kepada negara tapi kalau ownership kita oke ya kita cari hal positif," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)