JAKARTA - Daftar proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang ternyata dibangun oleh orang terkaya RI.
Bahkan para orang terkaya ini berinvestasi di IKN sebesar Rp20 triliun.
BACA JUGA:
Adapun untuk 10 perusahaan ini masuk ke dalam konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group.
Pemilik Agung Sedayu Group adalah Sugianto Kusuma alias Aguan yang namanya sudah terkenal di dunia properti.
Di mana 10 perusahaan tersebut di antaranya Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group dan Alfamart group.
BACA JUGA:
"Konsorsium ini beranggotakan 10 perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap terbangunnya IKN, bukan saja sebagai kota yang layak huni (livable city), namun juga sebagai kota yang dicintai (lovable city)," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam keterangan resminya.
1. Hotel Nusantara
Proyek Hotel Nusantara sudah dilakukan groundbreaking pada Kamis 21 September 2023.
Hotel ini dibangun oleh Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group.
2. Rumah Sakit Mayapada di IKN
Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Rumah Sakit Mayapada Hospital Nusantara di IKN, Rabu, 1 November 2023.
Rumah sakit kedua yang akan dibangun di IKN tersebut nantinya akan menjadi RS hijau untuk mendukung pembangunan IKN sebagai ibu kota negara pertama di dunia yang mengusung konsep kota hutan (forest city).
Proyek ini juga diketuai oleh Dato Sri Tahir yang merupakan orang terkaya RI.
3. Mal di IKN
PT Pakuwon Jati Tbk melalui anak usahanya, PT Pakuwon Nusantara Abadi (PNA) memulai pembangunan superblok Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan melakukan groundbreaking pada 1 November 2023.
BACA JUGA:
Diketahui proyek pembangunan ini dilakukan oleh Alexander Tedja sang raja mal di Indonesia.
Di mana proyek ini memiliki lahan seluas 7,2 hektare berlokasi strategis di Kawasan Sumbu Kebangsaan dan tepat di depan tugu ‘Titik Nol’.
4. Infrastruktur IKN
Presiden Jokowi mengapresiasi gerak cepat sejumlah investor dalam negeri untuk berinvestasi di IKN.
Presiden memerinci, sedikitnya 130 investor dari Singapura telah datang melihat langsung IKN beberapa bulan lalu. Selain itu ada juga investor dari Korea Selatan, Jepang, Malaysia, hingga Persatuan Emirat Arab.
"Tapi kami memang rem dulu. Saya sampaikan kepada Kepala Otorita, rem untuk yang dari luar, berikan kesempatan, kalau bisa juga dijointkan dengan yang dari dalam sehingga zona-zona yang sudah kita rencanakan nanti semuanya akan terisi," jelasnya.
(Taufik Fajar)