Ganjar juga mencatat ada 3 sektor potensial hilirisasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu:
1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi untuk mengalami proses hilirisasi di Indonesia. Meskipun telah menjadi komoditas utama yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, sebagian besar produksi minyak kelapa sawit masih diekspor dalam bentuk crude palm oil (CPO) sebanyak 48,24 juta ton dan palm kernel oil (PKO) sebanyak 9,65 juta ton, sehingga nilai tambahnya masih tergolong rendah.
Hilirisasi ini mencakup berbagai produk bernilai tambah seperti oleo pangan, oleokimia, dan biofuel, yang memiliki potensi memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan devisa negara dan meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia.
2. Perkebunan Kopi
Industri kopi Indonesia mencapai pencapaian yang sangat positif selama periode tahun 2022/2023, dengan produksi mencapai 794,8 ribu ton. Sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pengolahan lanjutan dalam sektor kopi.
Tujuan dari upaya ini adalah untuk memperluas jangkauan pasar kopi, mencakup tahap produksi dari hulu hingga hilir.
Fokus pada memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta mendorong inovasi dalam produk kopi berkualitas tinggi dianggap sebagai langkah krusial untuk meningkatkan daya saing kopi Indonesia di pasar global.
Dengan dorongan ini, diharapkan potensi kopi Indonesia dapat lebih diakui dan diekspor ke berbagai negara, memberikan peluang baru bagi pelaku UKM lokal.
Perlu dicatat bahwa keberlanjutan dalam praktik pertanian dan distribusi yang konsisten adalah elemen utama yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan potensi hilirisasi kopi Indonesia.