JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo menilai infrastruktur memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata. Terlebih lagi, Indonesia memiliki keunikan dan keragaman budaya di setiap daerah.
Ganjar menyatakan destinasi wisata di Bali tetap menjadi daya tarik setelah masa pandemi Covid-19, dengan terus ramainya kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
"Jaringan penerbangan, pelabuhan, dan sistem transportasi khususnya di perkotaan, menurut saya, harus menjadi fokus perhatian," ujarnya saat berkunjung ke Denpasar, Bali, Rabu (15/11/2023).
Selain infrastruktur, Ganjar Pranowo menyatakan pentingnya mengembangkan ekowisata dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan.
"Ketika berbicara tentang Bali, kita seharusnya mulai mempersiapkan penanganan dan pengelolaan untuk 20 tahun ke depan. Dengan demikian, kita dapat merencanakan karena jumlah kunjungan terus meningkat," katanya.
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan bahwa budaya juga memiliki peran kunci sebagai daya tarik pariwisata. Menurutnya, keunikan budaya lokal menjadi faktor penting dalam menarik minat wisatawan.
Ganjar menekankan bahwa wisatawan sering datang ke suatu daerah untuk merasakan keunikan budayanya. Di Bali, misalnya, budaya dan seni tradisional yang sangat hidup menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
"Dengan pertumbuhan pariwisata yang cepat di Bali, kita harus mempersiapkan aspek lingkungan, pengembangan sumber daya manusia, bahkan hingga paket wisata dengan destinasi di luar Bali, agar para pengunjung memiliki alternatif," ungkapnya.
Ganjar Siap Jadikan Indonesia Tujuan Pariwisata Dunia Lewat Pemerataan Infrastruktur
Ganjar Pranowo-Mahfud MD memang berkomitmen untuk melanjutkan upaya pemerataan infrastruktur dengan tujuan meningkatkan nilai tambah, sehingga dapat menggerakkan ekonomi rakyat di berbagai simpul konektivitas yang telah terhubung. Komitmen ini sejalan dengan visi misi Ganjar-Mahfud untuk mewujudkan Indonesia yang unggul.
Dalam visi misi mereka, Ganjar-Mahfud juga memiliki target untuk mengembangkan pariwisata yang terintegrasi, bermutu tinggi, berbasis masyarakat lokal, dan berkelanjutan.
Mereka berencana untuk meningkatkan destinasi pariwisata super prioritas serta memperluas promosi destinasi wisata khas Indonesia, dengan tujuan mencapai target jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 30 juta pada tahun 2029.
Ujang Komarudin, seorang pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, menyatakan bahwa membangkitkan ekonomi secara nasional bukanlah tugas yang mudah. Ia mencatat bahwa dalam 10 tahun terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), upaya untuk pemerataan ekonomi juga menghadapi beberapa kesulitan.
"Namun, pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan seperti yang diusulkan oleh Ganjar-Mahfud mungkin bisa menjadi langkah untuk mencapai pemerataan ekonomi di Indonesia. Meskipun dalam konsepnya terlihat baik, penting untuk mengimplementasikannya dengan baik agar janji politik tersebut dapat terwujud,” ujar Ujang
"Meskipun konsep-konsep, termasuk yang berkaitan dengan ekonomi, terdengar bagus, namun dalam konteks implementasinya akan menghadapi sejumlah tantangan yang sulit dan berat,” tambahnya.
(Feby Novalius)