JAKARTA – Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta Kementerian Perhubungandan Operator LRT Jabodebek untuk dapat menerapkan kembali tarif promo.
Tulus mengatakan bahwa tarif promo tersebut ditujukan saat pelayanan LRT Jabodebek yang tidak dalam konfisi tidak maksimal. Pasalnya saat ini hanya 8 trainset yang dioperasikan.
Sehingga perlu adanya dispensasi tarif kepada pelanggan. Hal ini guna membangun loyalitas pelanggan LRT Jabodebek. Adapun tarif promo tersebut yakni tarif promo yang diberlakukan tarif tetap atau flat seperti saat satu bulan pertama beroperasi.
"Kembali ke tarif promosi dulu mau Rp 5.000 atau Rp 10.000 untuk membagun loyalitas pengguna sampai headwaynya kenbali normal," ujar Tulus saat ditemui di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Adapun saat ini tarif LRT Jabodebek juga sudah menerapkan tarif promo dengan minimal Rp3.000 dan maksimal Rp10.000 yang berlaku setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.
Sementara pada Senin-Jumat tarif yang berlaku minimal Rp 3.000 dan tarif maksimal Rp 20.000 seperti yang berlaku saat ini.
Namun dengan hanya mengoperasikan 8 trainset maka otomatis layanan yang diberikan tidak optimal dari segi waktunya dan hal tersebut tidak sesuai dengan tarif yang ada saat ini, di mana jarak kedatangan antar kereta (headway) LRT Jabodebek yang mencapai 1 jam lamanya.
"Mana ada itu angkutan massal yang headwaynya satu jam. Itu kan nggak lucu, 15 menit saja enggak kucu, ini kok 1 jam," kata Tulus.
(Taufik Fajar)