Meski menghadapi tekanan keuangan, Kementerian Keuangan Israel tetap berkomitmen untuk mendanai operasional pemerintah, termasuk kebutuhan akibat perang dan bantuan ekonomi kepada warga lokal.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk menyediakan kebijakan yang membantu mereka yang terkena dampak perang. Namun, ekonom memperkirakan kebijakan tersebut akan meningkatkan defisit dan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan hingga 2024.
Gubernur Bank of Israel, Amir Yaron, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara mendukung perekonomian dan menjaga posisi fiskal yang sehat. Di sisi lain, Lembaga Pemeringkat Kredit telah memperingatkan bahwa mereka dapat menurunkan peringkat Israel jika kondisi utang semakin memburuk.
(Taufik Fajar)