JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap produk gim lokal kalah saing dengan gim asing. Penyebabnya karena belum ada akses pendanaan dari pemerintah.
Padahal, maraknya permainan gim yang dikonsumsi masyarakat menjadikan sektor ini sebagai industri konten yang potensial yang dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional.
Di Tanah Air, lanjut Erick, banyak pelaku di dalam industri gim yang menggunakan biaya pribadi, tanpa bantuan pendanaan dari otoritas. Hal ini membuat Indonesia masih tertinggal dengan negara lainnya.
“Saat ini jumlah produksi gim lokal masih jauh di bawah gim asing. Penyebabnya adalah belum ada akses pendanaan dari pemerintah untuk pengembangan gim lokal. Banyak produk gim lokal yang menggunakan biaya pribadi,” ucap Erick melalui akun Instagramnya, Senin (27/11/2023).
Kendati begitu, perkara ini pun menjadi perhatian pemerintah untuk diatasi. Erick sendiri baru saja bertemu dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, untuk membahas skema pendanaan bagi industri gim di dalam negeri.
Dia memandang pembiayaan patut diberikan agar bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas gim lokal.
“Siang ini saya menghadiri rapat bersama Ketua OJK untuk membahas perihal skema pembiayaan yang komprehensif, guna meningkatkan kuantitas dan kualitas gim lokal,” paparnya.
Pada periode 23-27 Agustus 2023, produk gim Indonesia mencatatkan potensi transaksi sebesar USD115,72 juta atau setara Rp1,76 triliun pada pameran Gamescom tahun ini di Cologne, Jerman.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi mencatat, potensi transaksi ini meningkat dibandingkan 2022 yang sebesar USD 75,2 juta atau lebih dari Rp1,1 triliun.
"Kenaikan potensi transaksi pada Gamescom 2023, menunjukkan pasar Eropa semakin meminati produk-produk gim asal Indonesia," ungkap Didi melalui keterangan tertulis.
Partisipasi Indonesia di Gamescom 2023 merupakan hasil kolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg selaku perwakilan Kementerian Perdagangan Indonesia di Jerman.
Lalu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Frankfurt, Asosiasi Game Developer Indonesia (AGI), serta Asosiasi Cipta Kreasi Indonesia (CAKRA).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)