Tenang UMKM, Ada BRI! Kontribusi Besar Tingkatkan Ekonomi Indonesia

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 08 Desember 2023 11:42 WIB
Tenang UMKM, Ada BRI! Kontribusi Besar Tingkatkan Ekonomi Indonesia (Foto: BRI)
Share :

JAKARTA - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional. UMKM memberikan banyak kontribusi baik pertumbuhan ekonomi maupun serapan tenaga kerja.

Saat ini Indonesia memiliki sekitar 65 juta UMKM yang mewakili 99% dari total kegiatan bisnis. Mereka bahkan menyerap 97% lapangan kerja atau 116 juta orang dan menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB nasional.

Meski menjadi penyumbang mayoritas PDB di Indonesia, namun UMKM masih menghadapi berbagai tantangan seperti kurangnya akses pasar, kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terampil, kurangnya penggunaan teknologi yang lebih maju dan juga keterbatasan akses ke layanan keuangan. Kondisi ini juga diperparah oleh infrastruktur yang kurang memadai di daerah terpencil.

Pemerintah pun turun tangan untuk mengatasi permasalahan UMKM dengan kebijakan yang pro UMKM agar cepat naik kelas. Salah satunya mempercepat UMKM go digital. Hingga saat sudah 22,81 juta UMKM onboarding atau digitalisasi ke dalam jaringan online dari target 30 juta UMKM pada 2024.

Tidak hanya itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI juga turut andil dalam memajukan UMKM Indonesia. Sejak tahun 1895, BRI terus melayani dengan setulus hati memberikan pemberdayaan kepada UMKM untuk terus tumbuh menjadi hebat dan kuat.

Peran BRI yang akan memasuki usia 128 tahun pada 16 Desember 2023 diapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri pembukaan UMKM Expo(RT) BRILianpreneur 2023 yang merupakan rangkaian dari HUT ke-128 BRI yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 7-10 Desember 2023.

Jokowi mengapresiasi komitmen BRI untuk terus mendorong pemberdayaan dan pendampingan UMKM di Indonesia. Jokowi mengungkapkan bahwa UMKM merupakan penopang ekonomi nasional.

“61% PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97% tenaga kerja di Indonesia diserap oleh UMKM. Oleh karenanya saya menghargai dan mengapresiasi event ini, karena produk yang ditampilkan dikurasi sangat baik. Kemasan dan branding serta yang paling penting BRI mempertemukan UMKM dengan para buyer," kata Jokowi dalam acara pembukaan UMKM Expo(RT) BRILianpreneur 2023 di JCC Senayan Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan berbagai program yang telah diterapkan oleh BRI, termasuk program pemberdayaan seperti UMKM Expo(RT) BRILianpreneur 2023 ini telah terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara keseluruhan.

Erick Thohir mengungkapkan bahwa dorongan Presiden untuk membentuk ekosistem bagi UMKM, baik dari sisi pendanaan, akses pasar dan pendampingan telah dilakukan oleh BRI sebagai BUMN.

"UMKM adalah prioritas pertumbuhan ekonomi nasional, dan BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar diharapkan terus bergerak menciptakan ekosistem bagi pelaku UMKM dengan tujuan utama ekonomi tumbuh," ujar Erick Thohir.

 

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan program UMKM Expo(RT) BRILianpreneur 2023 menjadi salah satu langkah konkret perseroan sebagai lembaga keuangan yang turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia.

"BRI melihat adanya peluang besar bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke pasar global. Hasil karya anak bangsa dinilai memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara-negara lain," katanya.

 

Sunarso menambahkan bahwa nilai kesepakatan melalui business matching di ajang UMKM Expo(RT) BRILianpreneur pun terus bertambah.

Pada 2019 sebesar USD33,5 juta, naik pada 2020 menjadi USD57,5 juta dan pada 2021 kembali meningkat menjadi USD72,1 juta.

Pada 2021 menjadi sangat menarik karena UMKM Expo(RT) BRILianpreneur dilakukan secara virtual akibat pandemi. Kemudian pada 2022 lalu nilainya menembus USD76,7 juta. Pada penyelenggaraan tahun 2023 ini, pihaknya menargetkan nilai kontrak sebesar USD80 juta.

Di samping economic value creation, Sunarso menjelaskan bahwa event ini juga menjadi perwujudan komitmen BRI untuk meningkatkan social value creation dengan berperan aktif dalam mendorong kemajuan, peningkatan kapabilitas serta kualitas UMKM di Indonesia.

Dengan gelaran ini pula, diharapkan UMKM dapat membangun kembali kepercayaan diri berani tampil di pasaran mancanegara, dan menguatkan pemasaran di pasar lokal melalui perluasan channel penjualan di platform e-commerce.

“Melalui UMKM Expo(RT) BRILianpreneur 2023, kami berharap dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan dan pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia," katanya.

 

Jurus BRI Majukan UMKM Indonesia

BRI memiliki cita-cita untuk menjadi The House Bank for SMEs (Small and Medium-Sized Enterprises) in Indonesia, dan hal ini tentunya membutuhkan upaya-upaya strategis.

“Karena kita tahu sebetulnya yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM itu adalah pendampingan, edukasi. Artinya betul-betul mendampingi bagaimana UMKM menjalankan usahanya. Journey ini kita buat, bahkan sekarang sampai di level ultra mikro meningkat ke mikro, meningkat ke kecil, menengah dan seterusnya,” kata Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto

Untuk itu, BRI senantiasa hadir mendampingi pelaku UMKM, termasuk di segmen UKM, agar mereka dapat meningkatkan kapabilitasnya, bertumbuh dan naik kelas. “Tentunya hal ini dilakukan melalui upaya-upaya kami mulai dari unit, kemudian kantor cabang, kantor wilayah, hingga kantor pusat,” tambahnya.

Beberapa program flagship yang dijalankan BRI di antaranya Growpreneur (program aktivasi pemberdayaan dan pendampingan bagi UKM), BRI UMKM Expo(RT) BRILianpreneur, pendampingan dan pemberdayaan melalui Rumah BUMN, hingga Pengusaha Muda BRILian.

Dalam melayani pelaku bisnis kecil dan menengah tersebut, BRI pun berkomitmen menghadirkan layanan jasa perbankan yang cepat (fast), mudah (simple) dan aman (secure).

Seperti diketahui, hingga akhir September 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 12,53% yoy menjadi Rp1.250,72 triliun.

Khusus penyaluran kredit UMKM, tercatat tumbuh 11,01% dari semula Rp935,86 triliun pada Kuartal III-2022 menjadi Rp1.038,90 triliun pada Kuartal III-2023, sehingga porsi kredit UMKM BRI terhadap total kredit mencapai 83,06%.

Pengamat perbankan Paul Sutaryono pun menilai perbankan pada tahun ini masih sulit untuk menggenjot kredit UMKM memenuhi ketentuan.

Kendati demikian, menurutnya di antara bank papan atas, hanya BRI yang telah memenuhi rasio kredit UMKM. “Mengapa? Lantaran coretan business mereka kredit korporasi bukan UMKM,” katanya belum lama ini.

Dengan demikian pangsa pasar kredit UMKM yang dikuasai BRI belum akan goyah. Penyaluran kredit UMKM BRI, khususnya mikro, merupakan penopang pertumbuhan penyaluran dana bank pelat merah tersebut.

BRI sendiri membidik rasio kredit tersebut dapat mencapai 85% pada 2024 dan optimistis dapat mencapai target tersebut.

Sebagai bank pelat merah yang diberikan mandat oleh pemerintah untuk terus menggarap sektor UMKM, BRI saat ini memiliki sejumlah program pemberdayaan UMKM, di antaranya Desa BRILian, Klasterku Hidupku, Link UMKM, dan Pasar Rakyat Indonesia (PARI). Keempat strategi tersebut memiliki keunikan masing-masing.

Debitur Baru KUR BRI Lampaui 1,44 Juta

Sementara itu, BRI terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM. Keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR salah satunya ditunjukkan dari pencapaian debitur baru KUR.

Hingga Triwulan III 2023, Debitur baru KUR BRI telah tumbuh melampaui target yang ditetapkan Pemerintah, sehingga substansi penyaluran KUR pun tercapai yakni mendorong pelaku UMKM naik kelas.

Debitur penerima KUR baru yang disalurkan BRI juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan target yang dipatok oleh pemerintah. Hingga September 2023, tercatat debitur KUR baru telah mencapai 105,82% dari target tahun penuh 2023.

“Telah mencapai 1,44 juta debitur KUR baru hingga triwulan III 2023. Sedangkan target debitur KUR baru 2023 adalah sebesar 1,36 juta debitur. Kebijakan penyaluran KUR tahun 2023 pun memiliki substansi graduasi atau UMKM naik kelas yang jelas untuk kemandirian pelaku usaha,” kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.

Pada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur. Rinciannya, sekitar 351 ribu pelaku usaha naik kelas dari KUR Super Mikro ke KUR Mikro. KUR Mikro ke KUR Kecil mencapai 1,9 juta debitur, dan KUR Kecil ke Kredit Komersial sekitar 13.000 debitur.

Bukti komitmen BRI lainnya dalam mendukung pelaku UMKM tercermin pula melalui penyaluran kredit kepada sektor tersebut yang tumbuh double digit sebesar 11,01% secara tahunan menjadi Rp1.038,9 triliun di akhir triwulan III 2023. Dengan demikian porsi kredit UMKM mencapai 83,06% dari total portofolio kredit BRI.

Bahkan khusus untuk portofolio kredit mikro komersial yaitu Kupedes BRI, hingga akhir September 2023 tercatat mencapai sebesar Rp201,4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 57,5% secara tahunan, dengan peminjam sebanyak 4,5 juta debitur atau meningkat 71,6%.

Pertumbuhan tersebut diiringi pula dengan sistem mitigasi risiko yang matang. BRI telah memiliki sistem skoring dalam proses analisa kredit pinjaman komersial mikro di luar KUR. Sehingga ketika muncul potensi risiko dalam skoring tersebut, maka diperlukan agunan tambahan.

Pelaku UMKM Masih Kuat dan Tetap Prospektif

Melalui BRI Research Institute, BRI mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM kuartal III-2023 dan ekspektasi kuartal IV-2023.

Dari hasil riset tersebut, menunjukkan bisnis UMKM tetap tumbuh positif, ditunjukkan oleh Indeks Bisnis UMKM yang masih berada di zona ekspansi yaitu 104,7, di samping itu Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM tetap berada di level yang tinggi (121,8). Hal ini didorong oleh sejumlah faktor yang mendukung pasca pandemi.

Antara lain kenaikan harga komoditas pertanian, musim kemarau yang memberikan dampak positif terhadap sektor pertambangan, konstruksi, perikanan laut dan beberapa sektor jasa, tahun ajaran baru, dan kehidupan masyarakat yang semakin normal pasca pandemi.

Dilihat secara sektoral, hampir semua sektor UMKM mencatat ekspansi usaha dibandingkan kuartal II-2023, meski dengan laju yang lebih lambat. Sektor pertanian masih tumbuh positif, ditopang oleh kenaikan harga padi dan produk perkebunan dan hasil tangkapan ikan oleh nelayan yang meningkat di musim kemarau.

Namun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya ekspansi sektor ini melambat akibat kemarau ekstrim (El-Nino) yang membuat sebagian usaha tani gagal panen atau produksi menurun.

Sektor pertambangan, penggalian, listrik, gas dan air bersih, masih ekspansi dan berakselerasi, didorong aktivitas penambangan pasir yang lebih mudah dan permintaan air bersih yang meningkat pada musim kemarau.

Lebih lanjut, ekspansi aktivitas sektor industri pengolahan melambat karena normalisasi permintaan pasca lebaran dan libur tengah tahun. Peningkatan aktivitas sektor konstruksi ditopang oleh proyek-proyek swasta dan pemerintah yang semakin banyak bergulir serta didukung pula oleh musim kemarau yang sangat kondusif bagi sektor ini.

Menyongsong kuartal IV-2023, pebisnis UMKM tetap optimis aktivitas usahanya akan meningkat, seperti tercermin pada Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang tetap di level yang tinggi (121,8).

Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya optimisme tersebut sedikit menurun dan semua komponen penyusun indeksnya melemah, namun tetap di zona optimis (semua indeks komponennya di atas 100).

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya