Green Sukuk Jadi Terobosan Pembiayaan Hijau di Indonesia, Ini Hasilnya

Rasbina Br Tarigan, Jurnalis
Senin 18 Desember 2023 19:30 WIB
Green Sukuk Jadi Terobosan. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan Green Sukuk di pasar global dengan total mencapai USD6 miliar sejak tahun 2018.

Di pasar domestik, pemerintah juga menerbitkan Green Sukuk ritel pertama di dunia.

Green Sukuk ritel ini dijual secara online kepada investor individu dengan total penerbitan rentang 2019-2023 mencapai Rp25,2 triliun.

Di samping itu, pemerintah juga menerbitkan Green Sukuk melalui lelang dengan seri PBSG001 sejak 2022 dengan total hingga kini mencapai Rp20,4 triliun.

Direktur Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kemenkeu Dwi Irianti menjelaskan, penerbitan Green Sukuk ini ditujukan untuk mendukung proyek-proyek hijau.

"Green Sukuk hanya akan mendanai proyek dengan syarat tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bisa dikatakan ini menjadi salah satu bentuk inovasi pendanaan yang ramah lingkungan," katanya di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Setidaknya ada lima sektor yang dibiayai melalui Green Sukuk, di antaranya transportasi berkelanjutan, energi terbarukan, pengelolaan limbah untuk energi dan lainnya, pertanian berkelanjutan, dan ketahanan terhadap perubahan iklim untuk daerah yang sangat rentan terhadap fenomena tersebut.

Menurut laporan Kementerian Keuangan bertajuk 2023 Green Sukuk Allocation and Impact Report, sektor transportasi berkelanjutan menempati posisi pertama pembiayaan dari Green Sukuk antara tahun 2018-2022, yaitu mencapai 32,39 persen.

"Salah satu contoh proyek yang dibiayai adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Manggarai Jakarta Selatan, dan pembangunan Light Rail Transit (LRT), Palembang, Sumatera Selatan," katanya.

Selanjutnya, pembiayaan Green Sukuk banyak disalurkan pada sektor ketahanan pangan dan iklim sebanyak 28,09 persen. Lalu, diikuti oleh sektor pengelolaan air atau limbah berkelanjutan sebesar 25 persen.

Sementara, sektor energi terbarukan 4,92 persen, efisiensi energi 4,8 persen, sampah menjadi energi dan pengelolaan sampah 4,58 persen.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya