JAKARTA - Pemerintah berencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri kayu untuk mendorong peningkatan produksi dan daya saing produk kayu dan mebel Indonesia.
“Jadi kita akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus industri kayu, karena kita ketinggalan jauh dari Vietnam. Vietnam total ekspor sudah mencapai 15,7 miliar dolar AS, kita hanya 2 miliar dolar AS,” kata Ketua DPP Asosiasi Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel) Setyo Wisnu Broto kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta dikutip Antara, Jumat (29/12/2023).
Setyo mengatakan pihaknya sudah lama mengajukan surat untuk bertemu Presiden Joko Widodo untuk membicarakan industri kayu dan mebel, hingga akhirnya pihaknya mendapat undangan untuk bertemu Presiden Widodo ada Jumat hari ini.
Menurut Setyo, dalam pertemuan asosiasinya dengan Presiden turut hadir Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Pada kesempatan itu Asosiasi Sekabel menyampaikan sejumlah keluhan kepada Presiden, salah satunya soal regulasi terkait industri kayu dan mebel yang menurutnya terdampak perang Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel.