JAKARTA - Pemerintah mengantongi Rp21,75 triliun dari hasil lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) yang dilakukan hari ini, Rabu (3/1/2024).
Ketujuh seri itu yakni SPN03240404 (new issuance), SPN12250103 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (new issuance) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Direktorat Jenderal Pengelolaa Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total penawaran yang masuk dari investor pada lelang tersebut mencapai Rp39,8 triliun atau 1,59 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan, stabilnya pasar keuangan global seiring dengan ekspektasi atas pemangkasan Fed Fund Rate akan dimulai pada Q1 tahun ini.
"Selain itu, kinerja APBN tahun 2023 yang solid dengan realisasi defisit sebesar 1,65% dari PDB dan tingkat inflasi bulan Desember 2023 yang terjaga, menjadi katalis positif lelang SUN hari ini," jelasnya.
Suminto menjelaskan, Seri SUN tenor 5 dan 10 tahun menjadi seri yang paling diminati investor pada lelang SUN hari ini, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 46,78% dari total incoming bids dan 65,75% dari total awarded bids.
"Minat investor asing pada lelang SUN hari ini cukup baik dengan jumlah incoming bids sebesar Rp7,37 triliun, dengan mayoritas pada seri SUN tenor menengah panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp4,6 triliun atau 62,9% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,94 triliun atau 13,5% dari total awarded bids," paparnya.
Suminto menambahkan, kondisi pasar SBN domestik yang relatif stabil pada awal tahun ini mendorong penurunan Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini sebesar 3 s.d. 12 bps dari level WAY obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN sebelumnya.
Katanya, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,75 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024.
"Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2024," pungkasnya.
(Taufik Fajar)