Berbekal ilmu agama yang dimilikinya selama menempuh pendidikan, Mamah Dedeh kini sukses menjadi salah satu pendakwah perempuan. Jalan berdakwah melalui media massa dimulai pada tahun 1994, Mamah Dedeh diajak mengisi program mengaji di radio oleh Benyamin Sueb.Dari program radio inilah ia mulai dikenal oleh sejumlah produser program TV.
Gaya dakwahnya yang sederhana dan lucu karena ceplas-ceplos membuat jamaah menyukainya. Program ini pula yang mempopulerkan tagline ‘Curhat dong, Mah!’
Mamah Dedeh memutuskan menikah muda di usia 19 tahun. Ia menikah dengan seniornya Syarifuddin yang merupakan anak dari kiai Betawi KH.Hasan Basri pada tahun 1970. Ketika menikah, Mamah Dedeh masih berstatus mahasiswa dan tetap tinggal di asrama sampai lulus.
Baru kemudian ia ikut suaminya dan tinggal di rumah mertuanya yang ada di Tanah Abang, Jakarta. Dari pernikahannya, Mamah Dedeh dikaruniai empat orang anak.
Selain membesarkan anak kandungnya, Mamah Dedeh juga mengangkat anak-anak asuh untuk disekolahkan. Hal inilah yang membuatnya dipanggil Mamah Dedeh karena mempunyai banyak anak angkat yang dirawat.
(Rina Anggraeni)