JAKARTA - Impor batik dari Tiongkok merugikan para perajin batik lokal Indonesia. Pasalnya, impor tersebut berdampak pada kesejahteraan para perajin lokal yang telah lama membangun usahanya untuk membuat batik.
Berdasarkan rangkuman Okezone, Minggu (21/1/2024), berikut 4 fakta impor batik dari China ke Indonesia yang merugikan para perajin batik lokal.
1. Perajin Minta Impor Dibatasi
Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), meminta impor batik dari China dibatasi. Mereka mengeluhkan membludaknya barang impor berupa batik di pasar dalam negeri.
Ketua Paguyuban Batik IBC Pekalongan, Abdurrahman mengatakan bahwa UMKM berharap impor batik terutama dari Tiongkok agar bisa dibatasi ketika nantinya oleh Ganjar Pranowo saat menjadi Presiden Indonesia.
“Tolong, Pak, banyaknya batik impor membuat industri batik dalam negeri kewalahan. Kita sulit bersaing karena harga batik impor itu murah sekali," kata Abdurrahman saat menemui Ganjar di Pekalongan.
2. Impor Batik dapat Melemahkan Eksistensi Batik Lokal
Banyak perajin batik yang mengeluhkan impor di batik dari Tiongkok. Pasalnya, hal tersebu membuat kelestarian dan eksistensi produk batik lokal berkurang. Hal itu diungkapkan Ganjar usai bertemu pengusaha muda, UMKM dan tokoh masyarakat di Desa Kebonsari, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
3. Batik Impor Membuat Harga Jatuh
Selain dapat melemahkan eksistensi batik lokal, impor batik juga dianggap membuat harga batik lokal jatuh. Hal tersebut juga dikeluhkan para perajin kepada Ganjar, mengingat masalah tersebut sangat merugikan mereka.
"Yang mereka keluhkan munculnya batik dari Tiongkok, itu yang membuat harganya jatuh. Saya minta memang mesti dipertimbangkan betul, agar pembatasan impor batik dilakukan. Sebab kalau tidak, pelaku UMKM kewalahan," respon Ganjar.
4. Ganjar Ikut Mempertimbangkan Pembatasan Tersebut
Ganjar Pranowo menegaskan, dirinya akan mempertimbangkan kebijakan pembatasan impor batik dari Tiongkok atau China. Dia mengatakan, hal tersebut memang perlu diberikan solusi agar kesejahteraan perajin batik lokal terjamin. Untuk jangka panjang, Ganjar menyebutkan harapannya kelestarian batik lokal bisa terus dijaga oleh generasi penerus bangsa. Mengingat, Pekalongan telah lama menjadi sentra batik terkenal di seluruh Indonesia hingga mancanegara.
"Saya kira memang perlu dipertimbangkan betul agar pembatasan impornya dilakukan," ucap Ganjar.
(Feby Novalius)