Harga Nikel Semakin Drop, Banyak Tambang Tutup

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 24 Januari 2024 12:03 WIB
Harga Nikel Semakin Drop. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mengungkapkan kondisi nikel sejak April 2023 sampai saat ini. Di mana harganya sudah turun dan pelaku industri nikel sudah sangat terdampak.

Sekjen APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan, bukan hanya Indonesia, bahkan negara lain salah satunya Australia yang mana ada beberapa tambang mereka tutup.

"Dalam hal ini, Puji Tuhan Indonesia masih cukup bertahan dengan kondisi nikel yang terjadi untuk harga nikel yang semakin drop lagi," kata Meidy dalam Market Review IDX, Rabu (24/1/2024).

Menurut APNI, salah satu faktor pendukung harga nikel dunia makin turun sejak tahun kemarin itu adalah oversupply nikel dari Indonesia.

"Di sisi lain kita bangga dengan keberhasilan downstream nikel di Indonesia, terlalu over, terlalu berhasil terlalu sukses, bahkan melebihi kapasitas," ungkap Meidy.

Perlu diketahui, berdasarkan data APNI, saat ini 81 pabrik sudah melakukan kegiatan produksi.

Artinya sudah mengkonsumsi bijih nikel Indonesia dan sudah memproduksi nikel olahan.

Bahkan sudah ada 4 pabrik dari 81 pabrik tersebut yang sudah mengolah hidrometalurgi menjadi MHP, salah satu bahan baku atau material baterai nantinya, yaitu nikel, mangan, kobalt.

Terkait dengan produksi nikel nasional oversupply, Meidy menilai karena keseksian nikel saat ini hanya sedang berkurang.

"Karena dampak tidak balance nya oversupply nikel dunia, salah satunya oversupply nikel Indonesia yang kalau saya sampaikan seluruh nikel olahan dari Indonesia masih dikirim ke negara China," jelasnya.

Sedangkan kondisi negara China sendiri sama seperti nikel, penurunan tajam juga dampak dari ekonomi yang ada di negara tirai bambu itu sendiri.

Untuk demand untuk olahan nikel dari Indonesia, karena mayoritas produk Indonesia untuk stainless steel di China.

Kemudian untuk EV, sampai saat ini memakai baterai LFP dan belum memakai nikel karena faktor pendukungnya banyak seperti harga dan nikel bukan satu-satunya untuk EV.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya