JAKARTA - CEO Tesla Elon Musk menyampaikan bahwa pendapatan dan laba yang diterima tumbuh sebesar 3% pada kuartal IV-2023 atau meleset dari perkiraan sebelumnya. Namun saham pada perusahaan otomotif tersebut turun sebesar 6%.
Melansir dari situs CNBC, pada Jumat (26/1/2024), laba per sahamnya turun sebesar 3 angka, dari prediksi sebesar 74 sen menjadi 71 sen. Sedangkan pendapatannya tercatat sebesar USD25,17 miliar atau setara dengan Rp395,9 triliun (kurs Rp15,732 per USD), angka tersebut lebih rendah dari prediksi LSEG di kisaran USD25,6 miliar setara Rp402,7 triliun.
Saat menyampaikan presentasi kepada para investor, Tesla menyebutkan bahwa pertumbuhan volume kendaraan pada 2024 mungkin jauh lebih rendah dibandingkan tingkat pertumbuhan tahun lalu. Hal ini disebabkan karena perusahaan berencana meluncurkan produksi kendaraan listrik generasi berikutnya di Texas.
Di samping itu, total pendapatan Tesla meningkat sebesar 3% dari tahun sebelumnya, menjadi USD25,17 miliar setara dengan Rp395,9 triliun. Margin operasional pada kuartal ini mencapai 8,2%, namun turun dari angka kuartal tahun lalu sebesar 16%.
Pertumbuhan pendapatan mobil listrik melemah karena rata-rata harga jual mengalami penurunan harga yang tajam pada paruh kedua di seluruh dunia.
Tetapi, laba bersih pada kuartal ini meningkat dua kali lipat menjadi USD7,9 miliar setara dengan Rp124,2 triliun. Peningkatan itu terjadi adanya pemanfaatan pada pajak non tunai sebesar USD5,9 miliar atar sebesar Rp92,8 triliun.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2023 pendapatan otomotif Tesla meningkat sebesar 15% dari tahun 2022 mencapai USD82,42 miliar setara dengan Rp1.296,6 triliun.
Setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan yang sangat besar, Tesla bersiap menghadapi perlambatan pertumbuhan dan margin seiring melemahnya permintaan kendaraan listrik dan meningkatnya persaingan.
(Feby Novalius)