Ditjen Pajak Senggol Ustadz Solmed: Memantau Orang Kaya

JAKARTA - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan melalui akun sosial medianya meninggalkan komentar dalam unggahan video milik istri Ustaz Solmed, April Jasmine.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Tiktok dengan nama @april.jasmine. Di mana ada sebuah cuplikan video syuting yang dijalaninya bersama Ustaz Solmed di rumahnya.

"Sini main… kita bisnis bareng bareng bersama SIN INDONESIA," tulis keterangan pada video yang diunggah April Jasmine.

Diketahui, syuting yang dilakukan di rumahnya itu ternyata menjadi bagian dari proses untuk mempromosikan bisnis mereka. Di akhir video, Ustaz Solmed bersama istrinya, menyerukan sebuah slogan dan mengajak netizen untuk ikut menyerukannya.

“Jangan pernah mengeluh, karena mengeluh ga ada duitnya, KAYA KAYA KAYA,” seru mereka, dilansir pada Senin (29/1/2024).

Slogan yang dilontarkan mereka sontak menarik perhatian netizen. Pasalnya slogan yang terdiri dari tiga itu memiliki makna yang sama, yaitu kekayaan. Dan hampir disetiap penutup acara mereka selalu menyerukan slogan tersebut.

Bahkan Direktorat Jenderal Pajak pun ikut memantau dan menyematkan komentar di unggahan sosial media April Jasmine, melalui akun media sosialnya.

“Memantau orang kaya,” bunyi komentar akun Dirjen Pajak.

Munculnya komentar Direktorat Jenderal Pajak yang mendapatkan like lebih dari 5 ribu itu, membuat netizen ikut bereaksi dengan menimpalinya.

“Langsung kecium radar,” sindir netizen.

“Pantau bisnis kayanya, boz…,” tambah netizen yang lain.

“Pantau pantau pantau,” tulis netizen lainnya.

Diketahui, istri Ustaz Solmed, April Jasmine memiliki kekayaan yang sering dipamerkan melalui sosial media. Mulai dari motor gede hingga rumah mewah bernuansa putih. Selain seorang aktris, April Jasmine memiliki beberapa usaha seperti butik dan kafe. Butiknya saat ini bernama April Jasmine Butik dan Kafe Sin Salabim. Selain itu, kini suaminya, Ustaz Solmed memiliki bisnis bermerek SIN yang tengah dipromosikan hingga saat ini.Produk yang mereka tawarkan menjual produk kopi, susu, jamu, hingga rokok herbal.

(Feby Novalius)