JAKARTA - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menyadari bahwa kondisi bisnis alat berat saat ini dipengaruhi oleh perubahan minat masyarakat, fluktuasi harga komoditas serta stabilitas perekonomian.
Pada 2024, Hexindo optimistis kondisi bisnis alat berat pada 2024 melalui berbagai strategi bisnis di antaranya memperluas cakupan dukungan produk dan layanan alat berat di sektor pertambangan, kehutanan, perkebunan dan konstruksi.
“Hexindo di 2024 tetap memberikan reliable solutions bagi para pelanggan di industri alat berat," kata Direktur Penjualan Hexindo Adiperkasa Dwi Swasono dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Hexindo akan menjalankan strategi bisnis di 2024, salah satunya memperkenalkan berbagai produk unggulan. Tidak hanya itu, penjualan alat berat tersebut juga didukung oleh layanan purna jual seperti pelatihan operator, kualitas suku cadang yang mumpuni serta layanan inspeksi unit untuk memastikan alat berat tersebut mampu mendukung bisnis dengan optimal dan efektif.
Hexindo mempunyai alat berat Camino tandem road roller, Dynapac single drum roller, Foton heavy duty truck dan Morooka carrier dump.
Hexindo juga mempunyai attachment Waratah yang sudah sangat dikenal di seluruh dunia sebagai solusi mekanisasi di industri kehutanan.
Teknologi dari Waratah harvester head sangat cocok dipasangkan dengan ekskavator medium Hitachi sehingga mampu meningkatkan efektivitas proses penebangan, pengupasan kulit kayu serta pemotongan kayu untuk jenis pohon akasia maupun eucalyptus.
Diketahui, Hexindo Adiperkasa melaporkan penghasilan dari penjualan alat berat sebesar USD478,2 juta atau setara Rp7,5 triliun sepanjang 9 bulan tahun 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.
HEXA mencetak peningkatan penjualan 16,55% pada 9 bulan 2023, dari sebelumnya USD410,3 juta menjadi USD478,2 juta.
Penghasilan ini didominasi oleh penjualan alat berat ke pihak ketiga sebesar USD240,14 juta, dan ke pihak berelasi sebesar USD68,4 juta.
HEXA mencetak peningkatan laba tahun berjalan di 9 bulan 2023 menjadi USD43,85 juta atau setara Rp692 miliar. Laba tahun berjalan ini naik 25,35% dibandingkan periode 9 bulan tahun 2022 sebesar USD34,9 juta.
(Feby Novalius)