JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menggunakan teknik Automatic Adjustment untuk bantuan sosial (bansos) dan subsidi pupuk.
Langkah automatic adjustment atau penyesuaian otomatis belanja dilakukan pemerintah untuk memangkas sejumlah alokasi anggaran yang semula digunakan untuk program kementerian dan lembaga menjadi kepentingan masyarakat dan Petani.
Berdasarkan penelusuran Okezone terdapat 3 Fakta Anggaran Rp50 Triliun Diblokir untuk Bansos dan Subsidi Pupuk sebagai berikut
1. Memblokir Anggaran Senilai Rp50 triliun
Pemerintah memblokir anggaran kementerian dan lembaga (K/L) senilai Rp50 triliun. Langkah ini adalah automatic adjustment atau penyesuaian otomatis belanja kementerian dan lembaga tahun anggaran 2024.
2. Nilai Subsidi Pupuk sebesar Rp14 triliun
Airlangga mengatakan, sebagian dari pemblokiran anggaran K/L akan dialokasikan untuk bantuan sosial (bansos) dan subsidi pupuk. Adapun, nilai subsidi pupuk yang ditambal pemerintah sepanjang 2024 sebesar Rp14 triliun.
“Nanti itu teknik-tekniknya ada macam-macam cara (sumber anggaran pupuk subsidi), salah satunya automatic adjustment, salah satunya,” ujar Airlangga saat ditemui di tempat kerjanya, dikutip Sabtu (10/2/2024).
3. 2,5 juta petani sebagai penerima pupuk bersubsidi
Airlangga melanjutkan, bahwa Presiden Joko Widodo sudah menyetujui tambahan anggaran subsidi pupuk senilai Rp14 triliun. Airlangga menyebut, dengan tambahan anggaran itu pemerintah menargetkan 2,5 juta petani sebagai penerima pupuk bersubsidi.
“Subsidi pupuk itu penting karena kita masuk dalam musim tanam, kemarin dengan dana yang ada Rp26 triliun itu untuk hanya mencakup 5,7 juta petani, sehingga kita harus menambahkan buat 2,5 juta petani,” paparnya.
Sebagai Informasi, setiap tahunnya pemerintah mengalokasikan anggaran pupuk subsidi senilai Rp25 triliun. Jika ada dana tambahan Rp14 triliun, maka anggaran pupuk subsidi di tahun ini menyentuh Rp39 triliun.
(Feby Novalius)