JAKARTA - Menjadi energi transisi, pembangunan infrastruktur gas bumi dikebut. Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk mendukung upaya pemerintah dalam memperluas utilisasi gas domestik, sekaligus menjadikan gas bumi sebagai energi transisi menuju net zero emission pada 2060.
Pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi, termasuk memperluas jaringan gas rumah tangga dan penyediaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) untuk memudahkan akses pengguna gas bumi.
Gas bumi merupakan aset strategis bangsa yang harus dioptimalkan, terutama dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
Fakta bahwa cadangan gas bumi nasional lebih besar dibandingkan minyak bumi harus direspon dengan strategi yang tepat dari hulu sampai hilir, sehingga secara berkesinambungan gas bumi dapat menjadi booster bagi perekonomian Indonesia dan penggerak sektor-sektor strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak. Seperti sektor kelistrikan, pupuk, industri, dan petrochemical.
“Mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi melalui pemanfaatan gas bumi dari sumber-sumber gas domestik. Ke depan, juga akan tetap mengambil inisiatif dalam membangun infrastruktur gas agar dapat menjangkau lebih banyak pengguna,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (4/3/2024).
Dari aspek infrastruktur, akan terlibat dalam sejumlah proyek strategis 2024, di antaranya proyek pipa gas WNTS-Pemping, proyek infrastruktur gas di kilang Tuban, dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia.
Dari aspek komersialisasi, pihaknya akan terus meningkatkan pengenalan dan pemanfaatan LNG di bisnis LNG Trading, LNG Hub & Storage dan LNG Bunkering untuk sektor Marine Fuel.
Peran strategis ini penting digenjot, di mana LNG akan menjadi pasokan masa depan Indonesia. Subholding Gas juga memulai untuk berpartisipasi dalam hilirasi produk gas bumi di petrochemical juga biomethane serta tak ketinggalan berpartisipasi dalam mendukung program dekarbonisasi yaitu dalam program hidrogen dan transportasi CO2.
Perusahaan juga bersiap menyambut penyelesaian proyek jaringan gas Cirebon – Semarang (Cisem) tahap II. PGN akan bersinergi dengan pemerintah dalam mengintegrasikan infrastruktur gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Jawa maupun interkoneksinya sampai Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau.
Operasionalisasi jaringan gas ini akan meningkatkan ketahanan pasokan gas dan menjawab isu interkoneksi jaringan dari wilayah Jawa Bagian Timur yang selama ini belum tersambung dengan wilayah Jawa Bagian Barat.
Pengembangan infrastruktur ini akan meningkatkan ketahanan pasokan gas bumi dalam negeri karena dapat mengintegrasikan sumber pasokan dari berbagai wilayah di Jawa dan Sumatera. Saat ini PGN Group telah mengoperasikan jaringan gas pipa dari Gresik di Jawa Timur sampai ke Batang, Jawa Tengah.
Dengan adanya jaringan pipa ini potensi pasokan gas bumi yang berlebih di Jawa Bagian Timur dapat dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan energi baik berbagai kawasan industri baru yang bermunculan di Jawa Tengah.
“Tersambungnya jaringan pipa gas di pulau Jawa ini akan meningkatkan energy security dan memperkuat pasokan serta distribusi gas bumi kepada berbagai segmen pengguna," ujarnya.