JAKARTA - Penjualan kurma meningkat seiring memasuki bulan Puasa. Namun adakah kurma di Indonesia yang diimpor dari Israel tahun ini?
Plt kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, berdasarkan data BPS pada Februari 2024, pihaknya mencatat Indonesia mengimpor kurma sebanyak 11,24 ribu ton dengan nilai USD17,18 juta. Dari jumlah tersebut tidak ada impor kurma dari Israel.
"Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel. Jadi ini kami klarifikasi, tidak ada impor Israel," tegasnya.
BPS mencatat, impor kurma sepanjang Januari hingga Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia yakni sekitar 29,7%, diikuti Mesir 28,35%. Kemudian Iran 9,3% dan Arab Saudi 8,6%.
"Impor kurma sepanjang Januari- Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi. Tapi memang kalau kita bandingkan dengan Januari-Februari tahun sebelumnya, impor kurma Januari-Februari 2024 masih relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," terang Amalia.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto mewanti-wanti kepada umat Islam untuk tidak menggunakan produk yang terafiliasi dengan Israel. Termasuk di bulan Ramadan 1445 H, MUI juga melarang membeli produk kurma Israel.
Sudarnoto menjelaskan larangan untuk tidak menggunakan produk perusahaan terafiliasi Israel termasuk kurma. Sudarmoto menyebut, kurma produksi Israel hukumnya haram.
“Jangan di bulan Ramadhan menjual produk-produk Israel. Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina,” kata dia
Baca Selengkapnya: BPS Pastikan Tak Ada Impor Kurma dari Israel Januari-Februari 2024
(Feby Novalius)