Bantu Orang Susah, Agen BRILink Mujimin Ketiban Rezeki Dapat Modal Nikah

Rani Hardjanti, Jurnalis
Senin 18 Maret 2024 12:42 WIB
Mujimin Agen BRILink mendapatkan keajaiban ketika membantu customer yang benar-benar membutuhkan. (Foto: Rani Hardjanti/Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Mejalani peran sebagai Agen BRILink, Mujini tidak hanya melayani transaksi finansial. Namun, juga membantu secara finansial bagi kesulitan pembiayaan.

Siapa sangka, kebaikan Mujini bagaikan membuka jalan rejeki tersendiri. Mujini mendapatkan banyak nasabah yang melakukan transaksi perbankan secara Branchless di gerainya, sehingga mendapatkan keuntungan jumbo bak durian runtuh.

Tahun 2018, Mujini membuka keuntungan sebagai agen BRILink. Langkah ini memutuskan setelah pasang surut menjajaki usaha kuliner.

Perjalanannya sebagai Agen BRILink pun tak langsung mulus seperti yang dibayangkan. Dia sempat mengatasi masalah keuangan setelah mendapatkan usaha kulinernya, berupa menjadi agen donat, ambruk akibat pandemi Covid-19.

Di saat ambruk inilah, dia kedatangan nasabah yang akan melakukan transfer mendesak ke kampung karena ada yang sakit. Nasabah tersebut bukan tetangganya sendiri.

Agen BRILink Mujimin tengah melayani customer dengan melakukan transaksi keuangan. (Foto: Rani Hardjanti/Okezone.com) 

Persoalannya terletak pada, ketiadaan dana, dengan kata lain Mujimin harus menalangi terlebih dahulu, sebesar Rp1 juta.

“Habis itu ada lagi, tetangga juga. Mau tidak dibantu gimana ya namanya tetangga sendiri,” ujar Mujimin.

Kalau yang kedua, selanjutnya, tetangga yang habis terhipnotis undian berhadiah melalui SMS. Si Tetangga diminta untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan nilai Rp2 juta untuk menebus hadiah. Tetapi setelah ditebus, ternyata hadiahnya tidak ada.

Di saat dia harus bangkit dari pandemi Covid-19, dia pun mengikhlaskan membantu tetangganya tersebut.

"Yang pertama utang Rp1 juta, baru bayar Rp200 ribu. Yang kedua, baru bayar Rp700 ribu. Tapi habis itu enggak bayar-bayar. Saya datangi baik-baik ke rumah saya lihat kondisi ekonomi mereka, melihat anak-anak mereka, memang benar-benar sulit jadi saya pikir, ya sudahlah, utang saya ikhlaskan. Saya niatnya membantu saja," ujar dia.

Tidak hanya di situ, selanjutnya ada lagi tukang ojek perempuan. Dia bilang mau transfer Rp5 juta dan akan lanjut transfer Rp7 juta.

"Dia tukang ojek sliwar-sliwer di sini. Saya lihat dia ngojek. Jadi saya percaya sama dia. Saya sempat bertanya 'Bu mana uangnya', dijawab 'Tenang, uangnya ada di tas'," kata pria asli Cilacap.

Tetapi setelah transfer yang kedua, Mujimin tidak melanjutkan. Dia merasa ada gelagat yang tidak beres. Benar saja, tidak lama kemudian tukang ojek tersebut menangis. Dia pun melakukan edukasi inklusi keuangan kepada nasabah secara persuasif, dengan menyediakan fasilitas keuangan dan memberikan informasi tentang penipuan demi perlindungan konsumen.

“Tega enggak tega, itu motornya saya sita buat jaminan. Tidak lama kok, langsung dibayar,” ujar Mujimin.

Setelah kejadian demi kejadian datang berturut-turut, Mujimin mulai mendapatkan keajaiban.

Nasabah pun ramai berdatangan melakukan transaksi di Agen BRILink yang berlokasi di Jalan Duri, Kosambi, Jakarta Barat. Nasabah kebanyakan adalah pegawai konveksi yang setiap akhir pekan melakukan transfer gaji, isi pulsa, kuota internet, bayar belanja online, bayar listrik, bayar air PAM, bayar cicilan, dan setoran pinjaman. Keuntungannya pun berlipat.

“Saya sampai bisa ngumpulin modal nikah, sampai hampir Rp100 juta lebih,” ujar dia sambil tersenyum.

Peran yang dilakukan oleh Mujimin selaku Agen BRILink merupakan bagian dari garda terdepan di berbagai lapisan ultra mikro masyarakat dalam lingkaran raksasa inklusi keuangan Bank BRI.

Mujimin Agen BRILink kerap membantu customer secara finansial, namun hal itu berbuah manis. (Foto: Rani Hardjanti/Okezone.com) 

Sebagai lembaga keuangan mikro terbesar di dunia, agen BRILink turut andil dalam melakukan upaya mengakselerasi inklusi finansial di Indonesia.

Keuangan inklusif merupakan suatu kondisi di mana setiap masyarakat memiliki akses untuk menjangkau berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, indeks inklusi keuangan Indonesia berada di angka 76,19%.

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 8,39% jika dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya.

Kemudian angka indeks literasi keuangan nasional pada tahun 2022 (yang dilakukan tiga tahun sekali) mencapai 49,68%, menunjukkan peningkatan sebesar 9,11% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 38,03%.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya