Begini Strategi UMKM Atur Keuangan untuk Bayar Pinjaman ke Bank

Widi Agustian, Jurnalis
Selasa 19 Maret 2024 15:21 WIB
Mardi dan istri merupakan perajin tahu di Cipayung, Jakarta Timur yang merupakan UMKM binaan Bank BRI. (Foto: Widi A/Okezone)
Share :

JAKARTA - Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) biasanya memiliki keterbatasan permodalan. Agar bisnisnya naik kelas, terkadang mereka mengambil pinjaman ke bank.

Konsekuensinya, jika meminjam adalah harus melunasinya. Nah, ada strategi yang dilakukan pelaku UMKM dalam upayanya melunasi pinjamannya tersebut.

Misalnya Mardi yang merupakan perajin tahu di Cipayung, Jakarta Timur. Dirinya merupakan debitur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

 BACA JUGA:

Mardi dahulu merupakan nasabah kredit usaha rakyat (KUR) BRI pada beberapa waktu lalu. Kredit yang dia dapatkan bisa dilunasi dengan baik sehingga dia pun bisa kembali mendapatkan pinjaman dari BRI

"Kalau sekarang Kupedes. Saya ambil Rp25 juta. Itu untuk modal kerja, dan baru berjalan dua bulan," kata dia.

Per bulan, dia membayar sekira Rp950.000. Pinjaman yang baru dia ambil dua bulan terakhir ini akan lunas dalam waktu tiga tahun.

Untuk melunasi pinjaman ke bank tersebut, dia mengaku menyisihkan uang setiap harinya. "Setiap hari disisihkan. Tidak banyak, paling sebesar Rp20.000-Rp30.000-an," jelas dia.

Dengan menyisihkan uang setiap hari, dia mengaku tidak berat dalam melunasi pinjaman tersebut tanpa memberatkan. Di mana omset yang dia catatkan per hari mencapai sekira Rp300 ribuan.

M Ajim Sadikin, pemilik usaha pemancingan di Cinagara, Caringin, Bogor. (Foto: Widi A/Okezone)


Hal yang sama dilakukan oleh Muhamad Ajim Sadikin yang memiliki usaha pemancingan Sidang Reret di Cinagara, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ajim memiliki track record yang baik atas pinjamannya. Dahulu dia meminjam melalui KUR di BRI, kini pinjamannya telah naik kelas.

"Sekarang pinjaman saya Rp150 juta ke BRI. Per bulannya saya bayar sekitar Rp7,2 jutaan," ucap dia.

Walau memiliki omset sekitar Rp150 juta per bulan, Ajim mengakui jika mengakali dengan mengalokasikan atau menyisihkan dana per hari.

Sementara itu, Osid Rosyid yang merupakan perajin tahu di Cipayung, Jakarta Timur juga memiliki strategi yang berbeda.

Terpenting, bagi dia adalah beban pinjaman per bulan bisa terlunasi.

"Kalau misalnya pinjaman per bulan jatuhnya setiap tanggal 8, kita akan siapkan uangnya di rekening di tanggal 7. Karena itu kan otomatis terpotong ya," kata dia.

Osid bercerita, dulu dirinya merupakan nasabah KUR BRI. Tetapi, waktu berjalan dan kini dirinya mendapatkan pinjaman sebesar Rp280 juta.

"Baru diambil pada September-Oktober 2023. Lunasnya dalam 5 tahun," kata dia.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya