DEPOK - Sudarwadi tampaknya harus berbangga hati. Usaha Bakso Malangnya masih bertahan dan laris manis disukai oleh pembeli.
Pria asal Malang yang akrab disapa Cak Sudar ini sudah berjualan bakso selama puluhan tahun. Jatuh bangun meniti usaha sudah dia alami.
"Alhamdulillah sudah cukup lama. Mulai jualan bakso sekitar tahun 1995. Awal jualan sudah di sini (Depok). Dulunya cuma sopir truk yang ngetem dan tidur di Pelabuhan, di Jawa sana," kata dia di warung bakso Malang miliknya di Depok, Jawa Barat.
Dia bercerita, tidak selalu usahanya berjalan mulus. Debitur kredit usaha rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini mengaku berjuang keras mempertahankan usahanya tersebut.
Dia mengungkapkan, dirinya saat ini mampu menjual ratusan porsi bakso.
"Sekarang bisa jual 200 porsi sehari. Kalau lagi ramai bisa sampai 300 porsi," kata dia sambil menjelaskan warung baksonya buka pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Dari penjualannya itu, dia mengakui mengantongi omset sekira Rp2 juta per harinya. "Omset mencapai Rp5 juta per hari sebelum Covid-19. Tapi sekarang paling Rp2 juta," ucap dia.
Salah satu situasi yang paling menantang, kata dia, adalah pada saat krisis moneter tahun 1998 dan pandemi covid-19 beberapa tahun lalu.
"Hampir 30 tahun jualan bakso. Dulu pernah ngalamin krisis moneter sampai kemarin Covid-19. Hampir sama dampaknya ke penjualan," ucap dia.
Cak Sudar pemilik usaha Bakso Malang di Depok tengan menyiapkan pesanan pelanggan. (Foto: Widi A/Okezone)
Seiring pandemi Covid-19 yang berakhir, penjualan kembali membaik, walau belum menyentuh era sebelum covid-19.
Selain melayani pembeli di warungnya, dia juga mengatakan melayani pesanan untuk acara hajatan dan pernikahan. Dia juga mengakui jika dirinya mendapatkan banyak manfaat dari Bank BRI, selain pinjaman untuk modal usahanya.
"Di BRI kalau ada event saya dilibatkan. Lima bulan sekali biasanya ada untuk wilayah Depok dan sekitarnya," ucap dia.
Cak Sudar sendiri sudah menjadi nasabah Bank BRI sejak tahun 2000-an.
"Itu pinjaman KUR untuk tambahan modal. Pertama mengajukan itu Rp2 juta tahun 2000-an. Sekarang masih ada pinjaman ke BRI. Nilainya Rp85 jutaan, tapi sudah mau habis (selesai)," ungkap dia.
Dana dari Bank BRI itu dia pergunakan untuk ekspansi. Kini, dia pun memiliki tiga cabang warung bakso saat ini. Sementara jumlah karyawan yang dia miliki adalah sebanyak lima orang.