JAKARTA - Menjadi Agen BRILink beserta toko sembako, merupakan satu-satunya penghasilan Hajrah dan suaminya, Surian Haris.
Namun siapa sangka, penghasilan sebagai agen BRILink bisa membuat Hajrah memiliki aneka properti seperti rumah, kost-kost dan tanah yang luasnya hektaran di kampung halamannya: Makassar, Sulawesi Selatan.
Bersama sang suami, berhajrah dengan tertib mengatur keuangan. Semua kesuksesan yang dicapai berkat kegigihan berbisnis dan ketelitiannya mengatur uang.
Hajrah dan Surian merupakan perantau dari Makassar. Sepasang suami istri ini mengadu nasib ke Jakarta dan sepakat untuk mencari uang di Jakarta. Sementara hasilnya dijadikan modal berinvestasi di sektor properti.
“Fokus saya untuk masa depan,” katanya kepada Okezone.com , di Jalan Pisangan Baru Tengah, Jatinegara, Jakarta Timur, belum lama ini.
Beruntung Hajrah memiliki orang tua dan kakak yang dapat membantu melakukan pengecekan dan amanah dalam mengelola aset yang dimiliki.
“Jadi saya ke Jakarta hanya cari uang saja. Hasilnya semua dikelola di kampung,” ujarnya.
Biasanya saat hajrah pulang ke kampung, juga untuk melihat kondisi aset yang dimilikinya. “Kalau ada uang beli 1 hektare lagi. Soal harga tergantung lokasinya,” ujar Hajrah.
(Hajrah di depan toko miliknya. Foto: Rani Hardjanti/Okezone.com)
Hajrah mengaku, masih ingin melakukan rekonstruksi rumah barunya dalam waktu dekat. Sehingga bisa menjadi rumah yang diidamkan. Sekadar tahu saja, Hajrah dan Suami sudah memiliki 1 rumah sebelum memutuskan untuk merantau di Ibu Kota.
Bisa memberikan aneka properti tidak hanya didapat dengan panjang tangan. Ada perjuangan di baliknya.
Usaha hajrah dimulai dengan pengalaman yang belum cukup. Namun dia tekun dan berkomitmen kuat untuk bisa berhasil.
Bahkan pengalaman pahit beberapa kali kehilangan barang dagangan akibat digondol maling pun pernah dilaluinya.
“Beras, minyak, tepung, gula pernah hilang. Diambil orang, kan emang dipajang di depan jadi mudah diambil,” ujarnya.
Namun semuanya terselesaikan melalui 'jalur langit' dan tetap istiqomah. Inilah yang menjadi komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Hajrah mengakui, momen Ramadhan jelang Idul Fitri merupakan fase panen bagi Agen BRILink. Biasanya pelanggan mengirimkan uang ke kampung setelah THR cair. Sehingga volume transaksi Agen BRILink miliknya meningkat.
Dari sisi penjualan toko, juga banyak yang membeli. Terutama kebutuhan pokok, tepung, telur, gula dan mentega untuk membuat kebutuhan kue lebaran. “Alhamdulillah,” ucap wanita 36 tahun ini
Hajrah mengaku kagum sistem kerja sama dengan Agen BRILink. Sebab dia merasa bukan siapa-siapa tapi bisa mendapatkan pendapatan.
(Suami Hajrah saat melayani transaksi perbankan. Foto: Rani Hardjanti/Okezone.com)
Hajrah merupakan perantau dari Makassar, yang mencoba peruntungan nasib di Ibu Kota. Bermodalkan uang Rp20 juta untuk membuka usaha di tahun 2018, kini Hajrah dan suami bisa memiliki aset properti yang melipatgandakan dari modal awal.
“Saya seperti pegawai Bank BRI. Saya bukan siapa-siapa tapi mendapat keuntungan dari Bank BRI. Jadi berkah selalu untuk Bank BRI. Maju terus bersama rakyat kecil,” tegas Hajrah.
(Rani Hardjanti)