Ternyata Segini Gaji Pendeta di Indonesia per Bulan

JAKARTA - Ternyata segini gaji Pendeta di Indonesia per bulan. Sebagian orang pasti penasaran dengan gaji Pendeta di Indonesia.

Di Indonesia profesi Pendeta tetap memperoleh gaji setiap bulannya dari pihak gereja. Secara umum, penghasilan pendeta tergolong menjadi gaji tetap dan gaji tidak tetap. Tetapi, sistem dan metode pemberian gaji yang digunakan berbeda di setiap gereja tempat Pendeta bekerja.

Sistem gaji tetap atau full artinya Pendeta tidak memiliki pekerjaan sampingan selain bekerja menjadi Pendeta yang melayani jemaat.

Untuk sistem penggajian tidak tetap atau lainnya, Pendeta juga mendapatkan gaji atau penghasilan lainnya yang bersumber dari setiap pelayanan yang diberikan. Tentunya jumlah yang diperolehnya berbeda dengan penggolongan gaji sebelumnya.

Dikutip Okezone, Kamis (18/4/2024) gaji yang didapatkan Pendeta berstatus full setiap bulannya mulai dari Rp3 juta. Pendeta juga mendapatkan fasilitas lain seperti rumah pastori untuk tinggal setiap harinya.

Beda halnya dengan Pendeta yang menempati posisi gereja besar, tentunya gaji yang diberikan adalah UMR. Tetapi kembali lagi, terkadang gaji yang diberikan kurang dari UMR. Hal tersebut tergantung pada kemampuan setiap jemaat nya.

Gaji Pendeta tidak tetap mendapatkan uang dari setiap persembahan atau pelayanan. Misalkan pada Gereja Bethel Indonesia (GBI), Pendeta yang merintis pelayanannya maka pendapatannya hanya dari persembahan tersebut. Dapat diartikan, ketika gerejanya kecil maka penghasilan yang didapatkan juga sedikit.

Saat ini hadir berbagai Pendeta dengan segala perbedaan, salah satunya adalah kondisi ekonomi setiap Pendeta. Terdapat Pendeta yang sederhana sampai Pendeta yang kaya raya.

Banyak juga Pendeta kaya raya karena memiliki usaha sampingan. Atau terdapat Pendeta yang sudah kaya raya sebelum menjadi seorang Pendeta.

Nah itulah penjelasan gaji Pendeta di Indonesia setiap bulannya. Pekerjaan Pendeta juga sama seperti profesi lainnya, yang tetap mendapatkan gaji perbulannya. Pembedanya hanyalah golongan dan besaran nominal yang didapatkan.

(Taufik Fajar)