"Jadi waktu sebelum Lebaran, relaksasi gula ini sudah kita tetapkan, agar pemenuhan kebutuhan gula selama Lebaran kemarin tercukupi. Terbukti juga kan kemarin Lebaran, gula aman-aman saja," tandas Arief.
Selanjutnya sebelum musim giling tebu dalam negeri, Arief memperkirakan bahwa penyesuaian harga gula bagi konsumen juga diperlukan. Sebab jika harus mengimpor gula, harganya juga sedang meningkat.
"Harga di luar lebih tinggi daripada kalau kita produksi dalam negeri. Nah kalau yang seperti ini sebenarnya waktunya kita genjot produksi dalam negeri, berarti apa, bibit tebunya disiapkan, lahannya disiapin, pupuknya disiapin, standby buyernya meng offtake berapapun tebu yang ditanam karena bulan depan ini nanti panen," pungkasnya.
Baca Selengkapnya: Harga Gula Naik Jadi Rp17.500/Kg! Berlaku hingga 31 Mei 2024
(Taufik Fajar)