JAKARTA - 3 penyebab nilai tukar Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Mengutip data Bloomberg, Rupiah dibuka pada level Rp16.215 per USD dan pada siang ini Rupiah masih bergerak menguat.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, hal ini sesuai dengan prediksi untuk Rupiah mengalami penguatan dan ada tiga penyebab mata uang Garuda menguat yakni salah satunya neraca dagang yang surplus.
"Nah ini juga sesuai dengan ekspektasi oleh para analis yang mengatakan perdagangan Indonesia ini masih cukup bagus karena ekspor impor dengan Tiongkok salah satu yang mendukung surplus dari neraca perdagangan," kata Ibrahim dalam keterangan resminya, Senin (22/4/2024).
Kemudian penyebab yang kedua datang dari faktor domestik, hari ini adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pemilihan umum presiden.
"Kami sebagai seorang ekonom percaya bahwa MK akan memberikan putusan tidak akan mendiskualifikasi paslon 02, tetapi kemungkinan besar MK akan memutuskan wilayah-wilayah mana yang terjadi kecurangan untuk dilakukan pemilihan ulang," ujarnya.
Sehingga, lanjut Ibrahim, ketakutan-ketakutan paslon 02 ini pun juga akan dimentahkan oleh MK dan kemudian keputusan sesuai dengan prediksi para analis.
Sedangkan penyebab yang ketiga adalah walaupun tensi geopolitik di Timur Tengah sedikit mereda dalam minggu ini, Bank Indonesia masih tetap terus melakukan operasi moneter yang pro market dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang guna mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
"Kita lihat bahwa saat ini juga perdagangan di DNDF juga terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama valuta asing dan obligasi," katanya.
Di sisi lain, pemerintah optimis bahwa dampak dari ekonomi global yang mengakibatkan ketidakpastian tentang penurunan suku bunga bank sentral Amerika dan meningkatnya ketegangan Timur Tengah, bahwa pemerintah tetap optimis tentang ekonomi Indonesia karena ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan koordinasi yang erat.
"Sehingga wajar kalau dalam kondisi saat ini rupiah kembali mengalami penguatan dan penguatan ini kemungkinan besar di minggu ini akan cukup tinggi, bisa saja kalau tensi geopolitik di Timur Tengah ini mereda bisa saja rupiah akan di bawah Rp16.000 di minggu ini," pungkas Ibrahim.
(Dani Jumadil Akhir)