Senada, Akhmad Fazri mengatakan, dengan segala dinamika yang dihadapi emiten bersandi saham TINS, pemegang saham menginginkan PT Timah kembali sehat dan berjaya.
Apalagi, perusahaan mendapat dukungan penuh dari pemerintah. "Dengan segala dinamikanya, MIND ID dan Kementerian BUMN ingin melihat PT Timah bisa kembali recover dengan dukungan pemerintah dari sisi regulasi,” paparnya.
"Misalnya sekaramg timah sekarang sudah menjadi mineral strategis, salah satunya untuk mengamankan bisnis pertambangan dengan regulasi," lanjut dia.
Indonesia menjadi salah satu produsen timah dunia, hanya saja memang ada banyak dinamika yang terjadi dalam bisnis pertambangan timah ini sejak dulu hingga saat ini.
Perkara tersebut semakin diperkeruh oleh kasus korupsi tata niaga timah pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022. Sebuah masalah pidana yang tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Dan saat ini Indonesia bahkan belum bisa menjadi price maker harga timah," tuturnya.
PT Timah, lanjut dia, mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung dan pemerintah yang telah mendukung perbaikan tata kelola dan tata niaga timah.
Selain mendengarkan paparan dan diskusi bersama jajaran Direksi PT Timah, Tim Kementerian BUMN dan MIND ID juga melihat secara langsung proses penambangan di Kapal Isap Produksi (KIP) Paramruay tiga di Perairan laut Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
(Taufik Fajar)