Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat namun hanya sebesar 2,4%.
"Inflasi yang panas adalah kisah nyata dalam laporan ini," kata kepala penelitian ekonomi AS di Fitch, Olu Sonola.
“Jika pertumbuhan terus melambat secara perlahan, namun inflasi kembali melonjak ke arah yang salah, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024 mulai terlihat semakin di luar jangkauan," lanjutnya.
Kepala ekonom makro di Equiti Capital di London, Stuart Cole juga mengatakan Federal Reserve AS yang menetapkan suku bunga, sekarang mendapati dirinya terjebak di antara kesulitan.
“Angka pertumbuhan menunjukkan bahwa kebijakan moneter telah berhasil dan kebijakan The Fed terhadap rem moneter dapat sedikit dilonggarkan. Tetapi angka inflasi menunjukkan sebaliknya, dan bahkan berpotensi menunjukkan perlunya pengetatan lebih lanjut," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)