Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk soal Ekonomi Dunia, Kenapa?

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 26 April 2024 13:28 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani soal Ekonomi Dunia (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan penundaan pemangkasan suku bunga The Fed menimbulkan gejolak pasar keuangan global menekan inflasi dan fiskal AS.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hal tersebut menyebabkan proyeksi ekonomi dunia cenderung stagnan yaitu pada level rendah dan belum ada faktor yang mendongkrak.

"Untuk tahun 2024 forecast-nya IMF meskipun slightly better di 3,2% namun ini adalah stagnan sejak tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, Jumat (26/4/2024).

Lembaga lain seperti OECD bahkan memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di bawah level yang diprediksi oleh IMF yaitu hanya 2,9%.

Sedangkan bank dunia juga lebih rendah, meskipun dua institusi ini measurement metodenya berbeda dari sisi pertumbuhan ekonomi.

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tetap diproyeksi di level 5,0%. Sementara itu, untuk 2025 Sri Mulyani mengatakan IMF memprediksi ekonomi Indonesia 5,1%.

"Situasi global yang cenderung melemah dan tekanan yang bertubi dari harga komoditas, inflasi, dan suku bunga tentu akan memengaruhi kinerja seluruh dunia terutama manufaktur. Indonesia masih dalam situasi ekspansif dan pada level yang cukup baik," ucap Sri Mulyani.

Pada kesempatan ini, Sri Mulyani juga menyampaikan kewaspadaan tingginya terhadap harga-harga komoditas yang bergerak sangat volatile atau bergejolak.

Menurut dia, pergerakan harga komoditas ini bisa tinggi bila ada gangguan rantai pasok karena masalah keamanan dan geopolitik. Ini patut diwaspadai karena akan memengaruhi kondisi perekonomian di dalam negeri.

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tetap diproyeksi di level 5,0%. Sementara itu, untuk 2025 Sri Mulyani mengatakan IMF memprediksi ekonomi Indonesia 5,1%.

"Situasi global yang cenderung melemah dan tekanan yang bertubi dari harga komoditas, inflasi, dan suku bunga tentu akan memengaruhi kinerja seluruh dunia terutama manufaktur. Indonesia masih dalam situasi ekspansif dan pada level yang cukup baik," ucap Sri Mulyani.

Pada kesempatan ini, Sri Mulyani juga menyampaikan kewaspadaan tingginya terhadap harga-harga komoditas yang bergerak sangat volatile atau bergejolak.

Menurut dia, pergerakan harga komoditas ini bisa tinggi bila ada gangguan rantai pasok karena masalah keamanan dan geopolitik. Ini patut diwaspadai karena akan memengaruhi kondisi perekonomian di dalam negeri.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya