Dia pun mencontohkan, seperti anggaran stunting jangan sampai disalahgunakan. Misalnya, anggaran yang seharusnya digunakan untuk Puskesmas tapi dijadikan pagar.
“Jangan sampai ada saya lihat anggaran untuk stunting untuk Puskesmas, diberikan ke Puskesmas jadinya pagar Puskesmas, ada jangan bilang gak ada. Ada. Ga ada hubungannya stunting sama pager,” tuturnya.
“Oleh sebab itu, saya berharap Musrenbangnas ini bisa menjadi sekrup penyambung agenda pembangunan pusat, provinsi, kabupaten dan kota agar semuanya inline, seirama dan tepat sasaran dan hasilnya betul-betul dirasakan oleh rakyat,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)